WARTA LOMBOK - Atlet Taekwondo Rusia Maksim Khramtcov berhasil meraih medali emas di ajang Olimpiade Tokyo 2020 hari Senin, 26 Juli 2021, yang dipersembahkan untuk mendiang ibunya.
Kharamtcov meraih medali emas di cabang olahraga Taekwondo dari nomor tarung (kyotugi) kelas 80 kg putra usai menaklukkan wakil Yordania Saleh Elsharabaty dengan skor 20-9.
Dengan penuh emosional, Maksim Khramtcov mengatakan mendedikasikan medali emas tersebut untuk sang ibu yang meninggalakannya.
Baca Juga: Indonesia Tuan Rumah Piala Asia U-23 2022, Media China Singgung Corong Masjid
Baca Juga: Momiji Nishiya, Atlet Peraih Medali Emas Termuda Olimpiade Tokyo 2020
“Ibu ingin melihat medali emas berada di genggaman saya, jadi saya datang untuk mendapatkannya, saya tidak berpikir untuk menyerah, sekarang saya bisa mengalungkannya di leher saya untuk sang ibu,” ujar atlet berusia 23 tahun tersebut.
Khramtcov menilai ibunya yang wafat enam bulan lalu, adalah sosok yang selalu menjadi inspirasi baginya pada saat berlaga.
Hasrat untuk meraih medali emas demi mendiang sang ibu, membuat juara kejuaraan dunia Taekwondo 2017 tersebut sangat bersemangat menyembuhkan cedera patah tangan yang dia pernah alami pada bulan Mei 2021.
Atlet Rusia tersebut ternyata masih merasakan sakit saat menjalani laga pertamanya di ajang Olimpiade di Tokyo.
“Ketika saya menyerang lawan pada laga pertama, sakit itu masih terasa, namun saya hanya berpikir untuk bertarung dan menuntaskan sebuah tugas,” ujar Khramtcov.
Sementara dari sang lawan yang ia hadapi di final yakni Saleh Elsharabaty juga merasa ikut berbahagia dengan kemenangan yang diraih oleh Khramtcov.
Menurut Saleh, rivalnya tersebut telah menunjukkan penampilan yang baik dan sangat kuat serta pantas untuk keluar sebagai yang terbaik.
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: The Minions Masih Terlalu Tangguh Bagi Pasangan India
Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020: Eko Yuli Irawan Sumbang Medali Perak untuk Indonesia
“Saya bahagia untuknya, saya juga senang dengan medali perak ini sekarang saya mengincar emas di Paris pada Olimpiade 2024 mendatang,” ujar Saleh.
Saleh menganggap Khramtcov sudah seperti saudara sendiri setelah mereka pernah berlatih bersama di Yordania. Hal tersebut terlihat pada partai final berakhir dimana Saleh dan Khramtcov saling berbagi senyum dan berpelukan.
Usai menyapa para pelatih lawan, mereka kembali ke matras untuk melakukan salam hormat dan berpelukan sebelum berpisah.***