Seiko Hashimoto mengambil alih sebagai kepala Olimpiade Tokyo 2020 setelah skandal seksisme

- 20 Februari 2021, 07:52 WIB
Logo Olimpiade Tokyo.*
Logo Olimpiade Tokyo.* /Pixabay /AnnaliseArt

WARTA LOMBOK - Menteri Olimpiade Jepang Seiko Hashimoto yang juga mantan atlet Olimpiade yang berkompetisi di tujuh Olimpiade sebelumnya, kini telah mengambil alih sebagai presiden baru Olimpiade Tokyo 2020 setelah ketua sebelumnya dipaksa keluar karena kasus komentar seks.

Dia diangkat sebagai presiden panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo pada hari Kamis setelah pertemuan dewan eksekutif yang didominasi pria.

Hashimoto menggantikan Yoshiro Mori yang berusia 83 tahun, mantan perdana menteri Jepang yang mengundurkan diri pekan lalu setelah membuat komentar seksis tentang wanita.

Baca Juga: Produsen Mobil Volkswagen Kekurangan Chip, Chip Banyak dipesan oleh Perusahaan Smartphone Salah Satunya Apple

Setelah pengangkatannya, Hashimoto berkata bahwa dia tidak akan menyisihkan upaya untuk kesuksesan Olimpiade Tokyo.

Sebelumnya pada hari Kamis, pria berusia 56 tahun itu mengundurkan diri sebagai salah satu dari dua wanita di kabinet Jepang yang akan menduduki jabatan barunya.

Selain perannya sebagai menteri Olimpiade di kabinet Perdana Menteri Yoshihide Suga, Hashimoto juga memegang portofolio yang berkaitan dengan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.

Dia berkompetisi sebagai pengendara sepeda di tiga Olimpiade Musim Panas dan sebagai speedskater di empat Olimpiade Musim Dingin. Dia memenangkan medali perunggu satu-satunya medalinya pada tahun 1992 dalam lomba speedskating 1.500 meter.

Hashimoto lahir pada tahun 1964 di wilayah Hokkaido utara Jepang, hanya lima hari sebelum upacara pembukaan Olimpiade Tokyo terakhir, dan orang tuanya disanalah mendapatkan inspirasi dari penerangan api Olimpiade seika dalam bahasa Jepang saat itu.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah