Kontroversi Atlet Transgender Hubbard di Olimpiade Tokyo

- 22 Juni 2021, 11:25 WIB
Ilustrasi olahraga angkat besi.
Ilustrasi olahraga angkat besi. /PIXABAY/TheDigitalArtist

WARTA LOMBOK - Selandia Baru telah dituduh merusak reputasi cabang olahraga atletik wanita setelah menekan atlet angkat besi trans Laurel Hubbard.

Hubbard akan berpartisipasi dalam Olimpiade mendatang di Tokyo. Beberapa orang bahkan menggambarkan keputusan itu sebagai kecurangan langsung.

CEO Komite Olimpiade Selandia Baru (NZOC) Kereyn Smith mengatakan bahwa Hubbard memenuhi persyaratan untuk bersaing dalam kompetisi internasional.

Baca Juga: Pemerintah Lakukan 7 Langkah Strategis Peningkatan Ketersediaan Pasar untuk Produk Alat Kesehatan Dalam Negeri

Smith mengakui bahwa keputusan itu kontroversial dan menyatakan bahwa hak asasi manusia harus diimbangi dengan keadilan di lapangan permainan ketika menyangkut identitas gender dalam olahraga.

Namun, banyak yang mempermasalahkan pernyataan bahwa Selandia Baru telah mempertimbangkan dengan cermat semua faktor yang relevan sebelum mengundang Hubbard untuk berkompetisi.

Save Women's Sports Australia, yang berkampanye untuk menjaga olahraga wanita adil di Australia dan Selandia Baru, menuduh Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengkhianati wanita.

“Perempuan bukan hanya mengenai level hormon, kami juga tidak sedang mendeklarasikan ‘identitas gender perempuan’. Seharusnya mereka malu,” tulis grup itu sebagai tanggapan atas pengumuman tersebut.

Baca Juga: Jogja Batal Lockdown Terkendala Uang, DKI Jakarta Ogah, Rizal Ramli: Jokowi dan Menkeu Terbalik Sibuk Proyek

Halaman:

Editor: ElRia Shd

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x