Mengenal Catenaccio, Seni Bertahan Sepakbola Italia yang Dikenal Kokoh

- 17 Juli 2021, 04:45 WIB
Perpaduan penguasaan bola yang dominan dan Catenaccio kokoh ketika bertahan membuat timnas Italia sukses menggondol trofi Euro 2020 usai kalahkan Inggris di final.
Perpaduan penguasaan bola yang dominan dan Catenaccio kokoh ketika bertahan membuat timnas Italia sukses menggondol trofi Euro 2020 usai kalahkan Inggris di final. /REUTERS/Yara Nardi

WARTA LOMBOK - Seni bertahan sepakbola yang kokoh dan cukup kental dengan budaya Italia, adalah sebuah garis besar dari filosofi perkembangan sepakbola di "Negeri Pizza" yaitu Catenaccio.

Cara bermain dengan taktik Catenaccio inilah yang membuat Italia belum terkalahkan dalam 33 pertandingan hingga membuat mereka menjuarai Euro 2020.

Catenaccio pada awalnya lahir dari pelatih berkebangsaan Austria yang bernama Karl Rappan, yang pada saat itu melatih timnas Swiss di tahun 1930-an.

Baca Juga: Tendangan Spektakuler Patrik Schick Dinobatkan Sebagai Gol Terbaik Euro 2020

Baca Juga: SEA Games 2021 Ditunda, Menpora Tetap Berikan Anggaran untuk Para Atlet

Namun filosofi ini semakin dipopulerkan oleh Helenio Herrera saat dirinya melatih Inter Milan pada tahun 1960 an.

Catenaccio sendiri memiliki sebuah arti yaitu pertahanan grendel dan filosofi ini juga memiliki sebuah makna yang sangat sederhana yaitu selama lawan kesulitan mencetak gol maka lawan tidak akan mudah untuk memenangkan sebuah pertandingan.

Filosofi ini kemudian dikenal sebagai seni bertahan sepakbola yang kuat, kokoh, dan kental dengan budaya Italia.

Lalu bagaimana dengan penerapan dari filosofi sepakbola Catenaccio yang sudah melekat di tim sepakbola Italia?

1. Memiliki sebuah karakter bertahan sangat kuat

Pemain yang menjalankan filosofi ini sudah pasti dituntut untuk memiliki sebuah karakter yang cukup kuat dalam bertahan.

Hal ini dikarenakan dengan adanya karakter kuat ini, dipastikan akan sangat berpengaruh pada permainan tim yang sedang dalam bertahan.

2. Mengandalkan kolektifitas saat bertahan

Seni bertahan tentunya juga tidak akan berjalan dengan baik apabila sebuah tim hanya mengandalakan individu seorang pemain, filosofi ini menekankan seluruh personil tim untuk dapat bertahan secara kompak.

Baca Juga: Balas Kekalahan Awal Tahun Ini, Conor McGregor Tantang Dustin Poirier

Baca Juga: Mancini dan Vialli, Dua Sosok Sahabat Dibalik Sukses Italia Tembus Final Euro 2020

3. Mempunyai skill bertahan yang baik

Hal ini sudah pastinya harus dimiliki oleh pemain-pemain yang memakai serta menerapkan filosofi ini.

Skill dasar dalam bertahan yaitu tackling dan man marking adalah sebuah kunci agar filosofi ini bisa berjalan dengan baik

Itulah tiga hal penerapan strategi bertahan yang kental yang menjadi ciri khas timnas Italia, dan itu mereka tunjukkan saat Final Euro 2020 saat meladeni tuan rumah Inggris.

Dengan menggunakan strategi Catenaccio, timnas Inggris terlihat sangat kesulitan menembus pertahanan Italia, yang menerapkan seni bertahan dengan sabar dan kompak.***

 

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Instagram @savagefootball_


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah