Pakai Baju Adat Bali, Rio Waida Bangga Jadi Pembawa Merah Putih di Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020

- 9 Februari 2021, 07:00 WIB
Atlet surfing Rio Waida mengenakan baju adat Bali Payas Madya di acara pembukaan Olimpiade Tokyo (23/7/2021)
Atlet surfing Rio Waida mengenakan baju adat Bali Payas Madya di acara pembukaan Olimpiade Tokyo (23/7/2021) /Instagram/@riowaida_

WARTA LOMBOK - Atlet surfing nasional Rio Waida terpilih menjadi salah satu pembawa bendera tim Indonesia pada Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Olympic Stadium, Jumat, 23 Juli 2021.

Bagi Rio, Jepang sudah menjadi rumah kedua. Pemuda yang lahir di Saitama Jepang, 25 Januari 2000 ini merupakan putra dari Muhamad Zaini dan Kaoru Waida.

Kedua orang tuanya yang juga menjadi peselancar mengenalkan ombak sejak Rio masih kana-kanak. Terlebih lagi saat mereka sekeluarga memutuskan pindah ke Pulau Dewata saat berumur 5 tahun.

Baca Juga: Keylor Navas, Kiper Berkualitas yang Tidak Dihargai dalam Sejarah Sepakbola

Baca Juga: Bukan Messi atau Ronaldo, Ini 5 Pemain Tertua yang Pernah Meraih Gelar Ballon d'Or

Rio Saida lolos ke olimpiade seusai Asosiasi Surfing Internasional mengumumkan namanya usai berhasil masuk babak kualifikasi terakhir di El Savador akhir Mei silam.

Rio mengaku sangat bangga bisa mewakili Indonesia di Olimpiade Tokyo. Suatu kehormatan baginya ketika bisa membawa bendera Merah Putih di acara pembukaan Olimpiade, sekaligus memperkenalkan olahraga surfing supaya lebih dikenal di Indonesia.

"Bisa mewakili Indonesia di Olympiade dan membawa Merah Putih adalah kehormatan bagi saya dan tentunya ini momentum untuk memperkenalkan Surfing agar lebih bisa dikenal di Indonesia," kata Rio lewat akun Instagram Kemenpora Jumat, 23 Juli 2021.

Ia juga bertekad untuk menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia juga memiliki banyak potensi.

"Saya ingin menunjukan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi luar biasa" katanya.

Pada acara tersebut Rio akan mengenakan baju adat Bali Payas Madya, yakni kemeja putih dan beskap hitam serta kain batik Bali.

Rombongan defile Kontingen Indonesia dipimpin Chef de Mission Rosan P Roeslani yang mengenakan baju adat Betawi bernuansa putih dengan sarung dan peci merah. 

Baca Juga: Mengapa Nomor Punggung 10 Sangat Keramat di Dunia Sepak Bola? Berikut Sejumlah Faktanya

Baca Juga: Bermain untuk PSG, Ini Alasan Donnarumma Tak Lagi Memakai Nomor Punggung 99

Rio berada di barisan terdepan diikuti lifter nasional Nurul Akmal, perenang Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani serta lima pelatih Dirdja Wihardja (angkat besi), Rionny Mainaky (bulu tangkis), Permadi Sandra Wibowo (panahan), Donny Budiarto Utomo (renang), dan Tipi Jabrik Noventin (pelatih surfing). 

Rio Waida yang kini berusia 21 tahun merupakan seorang surfer yang berasal dari keluarga peselancar.

Rio, dilahirkan dari seorang ibu asal Jepang, Kaoru Waida, yang menikah dengan orang Indonesia, Muhamad Zaini dan kini menetap di Bali.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: kemenpora.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah