Pemanfaatan Limbah Cangkang Kerang Darah Sebagai Pupuk Organik, Pengaruhnya Terhadap Hasil Tanaman Sawi

- 21 Januari 2022, 12:31 WIB
Siswa MAN 1 Mataram, Najjah Andini & Siti Sarah.
Siswa MAN 1 Mataram, Najjah Andini & Siti Sarah. /Dok. Warta Lombok

Genus : Anadara

Spesies : A. Granosa

Baca Juga: Kabar Terkini Roop Durgapal si Sanchi Balika Vadhu, Ternyata Sidharth Shukla Sebagai Saudara Laki-laki?

Anadara Granosa adalah sejenis kerang yang biasa dimakan oleh warga Asia Timur dan asia tenggara. Kerang darah sama halnya dengan kerang pada umumnya yang memiliki ciri khas yaitu ditutupi oleh dua keping cangkang (valve) yang bisa dibuka tutup karena terdapat sebuah persendian berupa engsel elastis yang menjadi penghubung kedua valve tersebut.

Kerang darah merupakan jenis bivalvia yang terdapat di dasar laut, disebut kerang darah karena kerang kerang darah ini menghasilkan hemoglobin dalam cairan merah yang dihasilkannya. Kerang darah ini sangat gemar bersembunyi di bawah pasirdan lumpur serta tinggal di mintakat pasang surut. Kerang darah yang sudah dewasa berukuran panjang 5 sampai 6 cm dengan lebar 5 cm.

Cangkang pada bagian dorsal tebal dan bagian ventral tipis. Cangkang ini terdiri dari tiga lapisan, yaitu:

1. Periostrakum adalah lapisan terluar dari kitin yang berfungsi sebagai pelindung.

2. Lapisan perismatik tersusun dari keristal- keristal kapur yang berbentuk prisma.

3. Lapisan nukreas atau sering disebut lapisan induk mutiara tersusun dari lapisan kalsit (karbonat) yang tipis dan paralel.

Cangkang kerang, mungkin sudah tidak asing lagi untuk kita dengar, memiliki banyak sekali kandungan yang baik untuk meningkatkan kualitas tanaman. Kandungan yang terdapat dalam cangkang kerang yakni mineral yang terdiri dari kalsium kabonat dan lebih dari 98,7% dari kandungan mineral Mg, N, P, K, Na sekitar 1,3% (Fe, Cu, Ni, B, Zn, Si) (maslim, 2013).

Halaman:

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah