Kementerian Agama (Urusan) Dunia & Akhirat ?

- 3 Januari 2024, 05:36 WIB
Dr. Lalu Sirajul Had, M. Pd.
Dr. Lalu Sirajul Had, M. Pd. /Dok. Warta Lombok/Mamiq Alki

Oleh: Lalu Sirajul Hadi (Kepala MAN 1 Mataram)

WARTA LOMBOK - Secara kelembagaan, entitas Kementerian Agama dalam sejarahnya telah mengalami proses transformasi yang cukup panjang. Usia 78 tahun (3 Januari 2024) , merupakan usia yang “tua” dan matang, dalam berbagai aspek fungsi dan eksistensi.

Dalam mengemban visi, untuk terwujudnya Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.

Baca Juga: MD KAHMI Kota Mataram Dukung MW Bali Tekan AWK yang ‘Lecehkan Hijab Muslimah’

Dalam perkembangannya, Agama sebagai nilai (value) telah dipahami dengan sangat baik (kontekstual), dalam sejarah peradaban manusia beragama, khususnya di Indonesia. Spirit Agama telah banyak membangunkan sekaligus menyadarkan manusia (umat), bahwa Agama tidak lagi dipahami secara sempit, yang hanya berkutat pada konflik norma dan tafsir tekstual saja. Melainkan, tafsir Agama tentang kehidupan manusia di muka bumi ini, telah melampui pesan nilai Agama, dari hanya sekedar ritual (ibadah) un-sich, menjadi lebih terbuka dan inklusif.

Nilai universalitas Agama, tentang (dunia) telah mengilhami lahirnya multipel gagasan, yang kemudian menginspirasi terwujudnya kehidupan di dunia yang lebih baik. Ajaran dan tema agama, tentang kemanusiaan, lingkungan hidup, social, ekonomi, sikap saling menghargai dan perdamaian, telah turut mendorong tatanan kehidupan dunia, agar memiliki semangat saling menjaga, antar manusia dan eksosistem di sekitarnya.

Dalam perspektif menjaga tatanan bangsa (Indonensia), Kementerian Agama, memiliki tanggung jawab nilai dan sekaligus tanggung jawab moral, bahwa Kementerian Agama memiliki moral-institusional. Yakni, institusi yang menghadirkan Agama sebagai inspirasi positif-konstruktif, dalam berkehidupan (dunia) yang mencerminkan keseimbangan, kualitas kehidupan dan kinerja, serta produktivitas, berlandaskan pada basis nilai-nilai universalitas Agama.

Menjadikan manusia (umat) yang yang cerdas dan unggul, dalam kontkes visi kementerian Agama, adalah komitmen kelembagaan yang mendasar dan memiliki pesan moral yang berkemajuan-futuristic. Bahwa sejatinya, kehidupan di dunia dan di muka bumi ini, akan terwujud sebuah pola pradaban tinggi, bermartabat mulia, manakala manusia (umat) yang ada di dalamnya adalah mereka yang memiliki kualitas keunggulan dan skill yang tinggi. Maka, baik dan buruknya tatanan dan tata Kelola kehidupan (dunia), sangat tergantung dari kulitas dan skill yang dimiliki oleh umat.

Baca Juga: Peringati HAB Ke-78 Kementerian Agama RI, Civitas Akademika UIN Mataram Gelar Doa dan Zikir Bersama

Halaman:

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x