Setengah lebih jalanan ini tlah kuselusuri
Kisah dan ceritamu dulu kereguk nyata
Sandiwara hidupmu terkuak fakta
Pesona dan wibawamu kurasa penuh luka
Luka-luka rahasia Kesatria Pengabdi tertutup rapi
Jika bukan karena engkau duhai pewaris darah pengabdi
Jiwaku nyaris menyerah pasrah
Pada luka kaki yang memar, dan lebam hati yang tertampar
Baca Juga: Seleksi PPPK Dibutuhkan Hampir Mencapai 1 Juta pada Tahun 2021
Tuturku tak seelok kisahmu…
Pijakanku tak sekokoh kuda-kuda pahammu
Pesonaku pun tak seindah taman ilmumu
Jika bukan karena engkau duhai Kesatria Pengabdi
Sungguh…aku bukan siapa-siapa
Dari lemah dayaku…lewat tetes warisan darahmu
Kutegakkan tekad jalani sisa perjalanan ini
Sembari mereguk tenang kisahmu…menjumpa teduh tatapan
Pada pesona senyummu yang penuh wibawa
Berharap perjumpaan indah dalam kumpulan
Generasi pewaris darah pengabdi…
Merindu usapan dan sentuhan lembutmu…pada lemah pundakku
Menghirup aroma cendana nafasmu ketika meniup ubun-ubunku
Baca Juga: Sepi Pelamar, Menpan RB Tjahjo Kumolo: Jadwal Rekrutmen PPPK Diperpanjang
…aku merindu pertemuan itu
…aku ingin menyampaikan sepenggal kalimat
Maafkan aku duhai pewaris darah pengabdi…aku bukan siapa-siapa tanpamu
…aku ingin memeluk jiwa muliamu…tuk ucapkan lirih…
Terima kasih GURUku.***