WARTA LOMBOK - Politikus Partai Gerindra Fadli Zon meminta agar pemerintah menunda rencana pembelajaran tatap muka terbatas (PTM) di sekolah.
Dia menilai pemerintah saat ini sebaiknya fokus meredakan pandemi ketimbang membuka peluang penularan Covid-19 dengan membuka kembali sekolah tatap muka.
"Membuka sekolah tatap muka harus ditunda. Sangat berbahaya. Lebih baik fokus meredakan pandemi ini ketimbang buka peluang penyebaran massal yang nantinya kita sesali," kata Fadli Zon seperti dilansir wartalombok.com dari akun Twitter-nya pada Senin, 7 Juni 2021.
Baca Juga: Rencana Belajar Tatap Muka, Yandri Tekankan Pentingnya Prokes yang Ketat Sambut Sekolah Tatap Muka
Dia menyarankan agar pembelajaran tatap muka terbatas sebaiknya ditunda selama beberapa bulan ke depan sambil melihat perkembangan kasus Covid-19 di Tanah Air.
"Lebih baik tunda 3 sampai 6 bulan sampai situasi terukur dan kondusif. Keselamatan siswa dan keluarga harus jadi prioritas," ujarnya.
Pernyataan Fadli Zon ini disampaikan untuk merespons cuitan Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Profesor Zubairi Djoerban yang melontarkan pertanyaan apakah tepat membuka sekolah tatap muka di tengah peningkatan status zona merah di Indonesia.
"Ada banyak alasan untuk tarik napas dalam-dalam di bulan Juni ini. Jumlah daerah berstatuta zona merah terus bertambah. Angka keterisian tempat tidur di RS pun melonjak. Bahkan di Kudus mencapai 90 persen. Apakah ide baik membuka sekolah tatap muka? Silakan simpulkan sendiri," ujarnya, Jumat 4 Juni 2021.