WARTA LOMBOK – Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram tahun 2023 berakhir ricuh. Kericuhan tersebut terjadi di samping halaman Gedung Rektorat UIN Mataram, dilanjutkan ke halaman depan, sampai kembali masuk ke dalam halaman parkir Fakultas Syariah dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) pada Rabu, 9 Agustus 2023.
Aksi kericuhan yang terjadi pada hari terakhir PBAK UIN Mataram terekam oleh sejumlah pihak hingga viral di media sosial. Kejadian miris tersebut pun sampai diliput oleh salah satu Media Pers yang ada di UIN Mataram, yakni Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Royuna.
Dalam salah satu postingan Instagram nya, yakni pada akun @_royunaredaksi yang diposting tiga hari yang lalu. Bisa dilihat dari postingan tersebut, terlihat sebuah berita tentang kericuhan hari terakhir PBAK UIN Mataram 2023 yang telah dimuat, lengkap dengan videonya.
Sebagai Media Pers yang ada di UIN Mataram, LPM Royuna sudah cukup baik dalam meng-update berita-berita terbaru, khususnya yang terjadi di lingkungan UIN Mataram. Namun pada postingan yang satu ini, berita yang diangkat oleh LPM Royuna ternyata MISINFORMASI. Hal ini dilihat dari beberapa komentar yang mengkritik pemberitaan yang telah diliput oleh lembaga.
Dalam berita tersebut, LPM Royuna telah mendapat beberapa informasi dari beberapa anggota yang menduga bahwa kericuhan pada hari terakhir PBAK UIN Mataram terjadi karena sengaja dibuat, hanya untuk menarik perhatian mahasiswa baru (gimik).
“Gak ada apa-apa, Cuma gimmick aja”, jelas mereka, dikutip Wartalombok.com dari postingan akun Instagram @_royunaredaksi pada Sabtu, 12 Agustus 2023.
Baca Juga: Kegiatan PBAK Maba PIAUD UIN Mataram Berjalan Lancar, Bapak Jumarim Selaku Dekan FTK Turut Hadir
Akan tetapi, dalam postingan akun Instagramnya, Royuna menuai beberapa kritik dari berbagai komentar yang dilayangkan kepadanya. Beberapa komentar kritik tersebut mengindikasikan bahwa Royuna telah MISINFORMASI akan penyebab terjadinya kericuhan pada hari terakhir PBAK UIN Mataram.