Baca Juga: PusDeK UIN Mataram: Sejak Masa Orde Baru hingga Reformasi Jabatan Rektor Setara Eselon I
Kronologi yang Sebenarnya
Kericuhan pada hari terakhir PBAK UIN Mataram diawali dengan adanya konvoi mahasiswa dari Program Studi (Prodi) se-Fakultas Syariah yang dikawal oleh salah satu Organisasi Eksternal Kampus atau OKP (Organisasi Kemahasiswaan dan Kepemudaan). Di tengah-tengah konvoi, salah satu oknum dari OKP tersebut berteriak sambil menunjuk ke arah mahasiswa baru Tadris Bahasa Inggris (TBI) yang tengah duduk, mendengarkan arahan dari Ketua Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) mereka.
Namun, semangat dan euforia maba TBI membuat beberapa di antara mereka merespons dengan membalas teriakan. Tanpa disadari, respons tersebut memicu reaksi emosional dari kelompok OKP yang tengah mengawal konvoi maba se-Fakultas Syariah. Mereka merasa marah dan tidak terima karena balasan tersebut, sehingga membuat atmosfer menjadi tegang.
Melihat ketegangan tersebut, salah satu Kating (kakak tingkat) dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) yang berinisial YJ merasa perlu untuk menasehati semua pihak agar menjaga kondusifitas dan saling menghargai dalam suasana seperti itu. Dengan suara tegas namun bijak, ia berbicara tentang pentingnya memelihara rasa hormat dalam interaksi antar organisasi di kampus.
Baca Juga: Masnun Tahir, Rektor UIN Mataram Memenuhi Persyaratan sebagai PJ Gubernur NTB
Hanya saja bukannya mereda, malah suasananya menjadi semakin memanas, akhirnya ketegangan pun berujung pada kericuhan. YJ selaku Kating FTK mencoba dengan keras untuk menghentikan pertikaian tersebut dan meminta semua pihak untuk tenang. Namun, salah satu oknum OKP tersebut tidak terima dan malah menyerang YJ yang saat itu berusaha menjaga ketertiban.
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh beberapa maba TBI yang menjadi saksi akan kejadian nahas yang terjadi pada hari terakhir PBAK UIN Mataram. Setelah dikonfirmasi, mereka membenarkan bahwa kericuhan tersebut terjadi karena adanya perilaku tidak senonoh dari salah seorang oknum pada salah satu OKP.
Seperti yang disampaikan oleh salah seorang maba TBI yang berinisial AS, ia menjelaskan bahwa kericuhan bermula dari teriakan yang dilayangkan oleh salah seorang oknum dari salah satu OKP kepada maba TBI yang tengah duduk mendengarkan arahan dari Ketua HMPS nya.
“Salah satu dari personal mereka berteriak di hadapan perkumpulan para mahasiswa baru tadris bahasa Inggris segingga dibalasa lah dengan teriakan oleh tmn kami dari tbi,” terang AS.