“Tidak harus hasil dari penelitian, tetapi tugas yang ada di hasil magang ataupun kerja di perusahaan, kemudian memenuhi sistematika dan ketentuan-ketentuan yang sudah ditentukan itu nanti disetarakan sebagai tugas akhir atau sama dengan skripsi,” ujar Prof. Akhmad Sodiq.
Baca Juga: Nadiem Makarim Buka Suara, Tanggapi Soal Isu Penghapusan Skripsi yang Berseliweran
Selanjutnya, Rektor Unsoed tersebut mengatakan bahwa sudah ada beberapa program studi atau fakultas di Unsoed yang sudah menerapkan kebijakan lulus tanpa skripsi. Salah satunya yaitu Fakultas Peternakan.
Menurutnya, mahasiswa S1 Fakultas Peternakan Unsoed menjalani kerja di lapangan sesuai ketentuan yang berlaku dan sistematika pelaporannya juga sudah ditentukan. Walaupun sudah diberikan kebebasan memilih, namun masih sedikit yang menyelesaikan tugas akhirnya bukan dari hasil penelitian.
“Tetapi dalam pelaksanaannya, anak-anak yang mengambil tugas akhir atau skripsi bukan dari penelitian itu masih sangat sedikit,” ungkap Rektor Unsoed, yang juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Peternakan Unsoed.
Baca Juga: Perlu Dicatat! Ini Beberapa Cara Mengatasi Plagiarisme Skripsi yang Wajib Kalian Ketahui
Prof. Akhmad Sodiq beranggapan bahwa hal tersebut bukan karena adanya hambatan. Namun barangkali, perlu adanya gerakan tambahan atau gerakan yang lebih masif lagi.
“Artinya begini, sebagian lulusan-lulusan yang terdahulu hanya dalam bentuk skripsi. Tetapi ke depan ini yang penting lagi bahwa kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu 'kan diarahkan sesuai dengan passion (gairah, red.) adik-adik kita,” imbuhnya.
Sebagai contoh, ada mahasiswa yang lebih bergairah ke kewirausahaan dan ada pula yang lebih suka kerja sosial. Jika mahasiswa itu punya pengalaman di luar dengan metodologi tertentu dan memenuhi syarat yang setara dengan skripsi, maka hal tersebut akan sangat bagus sebab membekali mahasiswa dengan apa yang dikerjakan tersebut benar-benar bermanfaat.
Baca Juga: Tips Buat Kamu yang Masih Bingung Mencari Judul Skripsi, Jurus Ini Dijamin Langsung Acc