Dalam Kondisi Buta, Ibu Hir dan Anaknya Tinggal di Gubuk Reot Dengan Keadaan Memprihatinkan

5 Maret 2021, 21:03 WIB
Nursiah alias Ibu Hir, warga Dusun Sempur RT 02 Desa Aik Perapa Kecamatan Aikmel hidup dalam keadaan miskin dengan mata yang buta. /Dok. Warta Lombok/Agus Supriono

WARTA LOMBOK – Ibu Nursiah adalah salah satu warga Dusun Sempur Utara RT 02 Desa Aik Perapa, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur hidup terlantar dengan kondisi mata yang buta.

Ibu Nursiah yang biasa dipanggil ibu Hir tinggal di gubuk reot yang nyaris ambruk bersama anaknya, Hirman Jayadi.

Rumah yang berukuran kurang lebih 4x6 berdekatan dengan kandang sapi, ditempati sudah lama bersama anaknya dalam kondisi memperihatinkan. 

Baca Juga: Jangan Biarkan Anak Susah Makan, Berikut 6 Cara yang Tepat Untuk Mengatasinya

Dalam keadaan sama-sama buta dengan anaknya, Ibu Hir tetap tinggal di gubuk reot meskipun dalam kondisi miskin.

Di usia parubaya, Ibu Hir seharusnya menikmati indahnya dunia bersama anak dan keluarganya.

Akan tetapi nasib berbanding terbalik, mereka harus hidup dalam keadaan yang sangat menyedihkan.

Anaknya mengalami kebutaan sejak lahir dan cacat fisik dan tidak pernah menikmati kebahagiaan layaknya anak-anak sejak kecil.

Hirman Jayadi juga mengalami kebutaan sama seperti ibunya. Dok. Warta Lombok/Agus Supriono

Baca Juga: Tradisi Bau Nyale di Lombok Tengah Tetap Digelar Disaat Pandemi Covid-19

Baca Juga: Jokowi Pastikan Sebanyak 4,6 Juta Vaksin Covid-19 AstraZeneca Akan Tiba di Indonesia

Keseharian Ibu Hir hanya merawat dan menjaga anaknya sebagai bentuk tanggung jawab sebagai orang tua meskipun dalam keadaan buta.

Ibu Hir setiap hari harus memasak layaknya ibu rumah tangga yang normal, demi untuk keberlangsungan hidup bersama anaknya.

Ibu Hir layaknya ibu normal lainnya, setiap hari memasak untuk anaknya. Dok. Warta Lombok/Agus Supriono

Terkadang Ibu Hir mencari kayu bakar, mencuci piring, mengambil air untuk keperluan didapur.

Tidak hanya itu, dalam kondisi mata yang buta dia juga harus mencuci semua pakaian bahkan memandikan anaknya.

Baca Juga: Mahfud MD: UU Hukum Pidana yang Sudah Berumur Lebih Dari 100 Tahun ini Diubah, Pengesahan RUU KUHP Mendesak

Baca Juga: Menakjubkan Wisata Tangkok Adeng, Asyik Dijadikan Lokasi Perkemahan

Banyak dari tetangga yang merasa iba dengan keadaan ibu Hir ini, dari kalangan relawan juga datang memberikan bantuan berupa kebutuhan pokok.

Saat dikonfirmasi wartalombok.com, Ibu Hir sempat mengatakan bahwa dirinya baru pulang dari memetik pepaya untuk dimasak.

 “Saya baru pulang dari kebun mencari pepaya untuk dimasak, saya ini sudah tua semua badan saya terasa sakit, kenapa kalian tidak pernah kesini menjenguk saya sambil meneteskan air mata," ungkapnya.

Di usia yang sudah parubaya dan dalam keadaan buta, kondisi kesehatan Ibu Hir sudah mulai menurun dan pendengarannya juga mulai terganggu. 

Baca Juga: Waspada! Berikut 4 Efek Jika Bunda Sering Memberikan Makanan Pedas Bagi Balita

Baca Juga: Masih Terdapat 62 Daerah Tertinggal di Indonesia, Wamendes: 30 Daerah Tertinggal Ada di Tanah Papua

Kondisi rumah yang ditempati Ibu Hir bersama anaknya. Dok. Warta Lombok/Agus Supriono

Dia sangat berharap kepada semua pihak yang terkait, untuk membantu meringankan beban hidupnya dan mendapatkan tempat tinggal yang layak.***

Editor: ElRia Shd

Tags

Terkini

Terpopuler