Network
WARTA LOMBOK - Indonesia mengalami bonus demografi sampai dengan tahun 2035. Setelah itu, persentase penduduk usia non-produktif akan lebih besar daripada penduduk usia produktif.
Selain jumlah lapangan kerja yang terbatas, tantangan utama ketenagakerjaan Indonesia adalah produktivitas rendah yang disebabkan oleh adanya skill gap.
Data BPS menunjukkan 90% angkatan kerja Indonesia belum pernah mengikuti pelatihan bersertifikat.
Baca Juga: DANA Buka Lowongan Kerja 2021 untuk Social Media Intern, Simak Persyaratannya
Oleh karena itu, Program Kartu Pra Kerja muncul menjadi salah satu solusi untuk masyarakat Indonesia.
Dikutip wartalombok.com dari laman Kartu Pra Kerja pada 4 Maret 2021, bahwa program Kartu Pra Kerja diluncurkan untuk mengurangi skill gap angkatan kerja Indonesia.
Program tersebut melengkapi program pelatihan yang sudah ada, dengan memberi bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan insentif usai menyelesaikan pelatihan.
Dipayungi oleh Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2020, Program Kartu Pra Kerja dimulai pendaftarannya pada 11 April 2020.
Di masa pandemi Covid-19, nilai insentif pasca pelatihan diperbesar untuk membantu daya beli masyarakat.
