WARTA LOMBOK - Gubernur NTB Zulkifliemansyah atau akrab disapa Bang Zul merespons postingan dari aktivis yang juga merupakan seorang penulis Satria Madisa.
Tanggapan tersebut terkait dengan postingan melalui akun Facebook milik Satria Madisa pada tanggal 6 Agustus 2021 lalu yang mengecam Bang Zul dan menjulukinya sebagai Master of Alibi.
Dalam unggahan Satria Madisa tersebut terlihat foto Zulkifliemansyah berpakaian dinas lengkap warna putih dengan mata dan bibir dilakban dengan warna merah dan di bawah foto bertuliskan DR.ZUL: THE MASTER OF ALIBI.
Baca Juga: Resahkan Masyarakat, Polisi Gerebek Praktik Judi Sabung Ayam di Sumbawa
Baca Juga: Viral, Jasad TGH Lalu Al Bayani Akbar Padamara Menghilang Saat Dimakamkan
Ia juga mengatakan bahwa seni berpikir dan bertindak ala Bang Zul adalah seni membangun wacana melangit, tapi membusuk di tahap pelaksanaan.
Kritikan pedas pun muncul pada caption unggahan foto tersebut, yang ditujukan khusus untuk orang nomor satu NTB itu.
“Bang Zul Zulkieflimansyah menjadi simpul bagaimana feodalisme mengakar kuat pada batang tubuh politik. Alih-alih melayani gagasan, malah berkesan mengangkangi gagasan dengan rule model 'feodalistik' yang cenderung membela coorporasi dan partisan politik,” tulis Satria melalui akun Facebook, 6 Agustus 2021.
Terkait dengan postingan yang telah beredar di medsos tersebut, Bang Zul memberikan respons mengenai dirinya yang ditampilkan bak seorang kriminal karena menggunakan lakban di mulut.
“Belakangan ini banyak sekali yg protes ke saya tentang akun Satria Madisa. Yang diprotes bukan pada kritiknya tapi pada foto saya yang di lakban merah, mulut dan matanya bak kriminal,” kata Zulkifliemansyah, 10 Agustus 2021.
Gubernur kelahiran pulau Sumbawa tersebut mengatakan bahwa kritik yang benar mungkin bukan merupakan suatu masalah, namun akan berbeda jika itu hanya sebatas fitnah.
Baca Juga: Polsek Kuta Lombok Tengah Amankan Seorang Penjaga Hotel Diduga Pelaku Curat
“Kalau kritiknya benar mungkin ada pembenaran, tapi kalau kritiknya hanya fitnah jadi nggak elok saja.” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa ia tak mempermasalahkan kritikan yang ditujukan kepadanya tersebut, namun menyebut sejumlah simpatisan yang menanggap itu tidak pantas.
“Saya sih sebenarnya oke-oke saja, tapi kalau ada yang keberatan bahkan marah karena kita diperlakukan nggak pantas, susah juga dijelaskan satu-satu kepada mereka,” lanjutnya.
Ia kemudian menyarankan untuk menyampaikan sebuah kritik atau masukan dengan cara yang lebih elegan dan sesuai norma.
“Jadi usul saya, saran, kritik dan lain-lain bagus dan boleh-boleh saja tapi jangan dengan cara atau perlakuan yang di luar batas kewajaran,” pungkas Bang Zulkifliemansyah.***