Permainan Tradisional Gasing Masih Tetap Terjaga, Warga Desa Ketangga Masih Terus Melestarikannya

- 13 Maret 2021, 11:25 WIB
Permainan Tradisional Gasing di Desa Ketangga Kab Lombok Timur
Permainan Tradisional Gasing di Desa Ketangga Kab Lombok Timur /Dok. Warta Lombok

WARTA LOMBOK – Permainan gasing tidak jarang kita dengar dikalangan orang tua yang ada di Kota atau Pedesaan.

Permainan gasing ini adalah warisan budaya yang ada di indonesia yang masih bertahan hingga saat ini. Salah satunya di Desa Ketangga Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur NTB.

Warga Desa Ketangga terus melestarikan permainan tradisional ini tanpa mengenal usia, mulai dari kalangan orang tua, remaja hingga anak-anak.

Baca Juga: Sulitnya Mendapatkan Pekerjaan di Tengah Pandemi Covid-19, Marsoan Kembangkan Seni Ukir Gasing

Permainan tradisonal ini merupakan permainan turun temurun dari nenek moyang mereka hingga dijadikan sebagai permainan favorit bagi warga ketangga.

Dalam waktu permainan gasing ini keceriaan dan tawa yang nampak dari raut wajah sesama teman, anak-anak hingga orang tua.

Suasana itu seakan-akan  menghipnotis semua kalangan hingga melupakan permainan yang lain bahkan masalahnya sendiri.

Kesibukan setiap hari hanya mencari kayu untuk membuat gasing dan alit dilakukan orang tua, remaja dan anak-anak .

Kayu dipakai untuk membuat gasing ini biasanya ranting kayu yang cukup besar dan memiliki batang yang sudah tua. Bentuk dan ukuran gasing yang buat itu tergantung dari selera masing-masing.

Baca Juga: Berikut Ini 8 Tips Melaporkan SPT Tahunan Elektronik dengan E-Filing melalui DJP Online

Permainan ini dilaksanakan pada sore hari disalah satu lapangan dan biasanya permainan ini dimainkan secara berkelompok.

Permainan gasing meskipun secara berkelompok bahkan adu kemampuan dan kekuatan, akan tetapi mereka sangat menjunjung tinggi sportifitas dan kebersamaan.

Salah satu warga Desa Ketangga, M. Hamdun mengatakan bahwa permainan gasing ini memberikan dampak positif bagi warga disini.

“permainan tradisional ini memberikan dampak positif bagi warga, permainan ini merupakan untuk menjalin silaturrahmi dan memperkuat kebersamaan antara yang satu dengan yang lainnya.” tuturnya.

Baca Juga: Dua siswa SMPN 1 Aikmel Mengikuti Pelatihan di Green Language Center (GLC)

“bangkitnya permainan tradisional ini merupakan sebagai wujud pencegahan dan menghilangkan kebiasaan permainan game online atau gadget pada anak – anak yang bisa merusak generasi muda dimasa yang akan datang,” tutupnya.***

Editor: Mamiq Alki


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah