ABG 15 Tahun di Lombok Tengah Gantung Diri, Kecewa Tidak Dibelikan Sepeda Motor

- 25 Juni 2021, 14:52 WIB
Ilustrasi/Seorang warga Dusun Batu Keliang Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah.
Ilustrasi/Seorang warga Dusun Batu Keliang Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah. /PIXABAY/ArtWithTammy

WARTA LOMBOK – Seorang warga Dusun Batu Keliang Desa Mangkung Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ali Usman 15 tahun ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di dapur rumahnya menggunakan tali nilon, Kamis 24 Juni 2021 sekitar pukul 17.00 Wita.

Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK melalui Kapolsek Praya Barat, AKP Hery Indrayanto, SH menjelaskan, Ali Usman yang diketahui pelajar Kelas IX Sekolah Luar Biasa (SLB) Penujak itu nekat gantung diri diduga lantaran prustasi tidak dibelikan sepeda motor dan HP oleh orangtuanya.

"Menurut keterangan pihak keluarga, Ali Usman kemungkinan besar kecewa dan frustasi karena sebelum meninggal almarhum pernah meminta kepada orangtuanya untuk dibelikan sepeda motor, tetapi tidak dituruti. Almarhum juga meminta dibelikan HP tidak dituruti sehingga besar kemungkinan almarhum  prustasi," jelas Kapolsek Praya Barat, sebagaimana dilansir wartalombok.com dari antaranews.com.

Baca Juga: Polisi: Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar adalah Anggota Kelompok Pro-ISIS Serangan Jolo Filipina

Baca Juga: Motif Pembunuhan Wanita Tanpa Kepala Terungkap, Ini Pengakuan Pelaku

Menurut Kapolsek, orang tua korban Muslim bukannya tidak mau membelikan anaknya HP, namun karena almarhum tuna wicara, sehingga tidak dibelikan dan disekolahkan di SLB Penujak.

Berdasarkan pemeriksaan pisik pada diri korban, kata Kapolsek, peristiwa itu murni kasus bunuh diri karena tidak ditemukan adanya bekas kekerasan pada sekujur tubuhnya.

Orang tua korban, Muslim kepada pihak kepolisian menjelaskan, sebelum kejadian Ali Usman pernah menelpon bapaknya dan memintanya datang menemui korban yang tinggal bersama neneknya. Namun pada saat itu bapaknya masih bekerja sebagai pekerja bangunan di Selong Belanak.

Baca Juga: Terungkap Fakta Baru dari Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Futsal Berdarah

"Pukul 16.10 Wita Ayah korban berangkat dari tempat kerjanya menuju Dusun Batukeliang Desa Mangkung untuk menemui korban. Setelah mau mendekati tempat tinggal nenek bersama korban kurang lebih 100 M kebetulan hujan dan orang tua Korban berteduh hingga hujan mereda," kata Kapolsek.

Halaman:

Editor: Muhamad Ilham

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah