WARTA LOMBOK – Warga dusun Selanglet desa Penujak kecamatan Praya Barat mengadakan tradisi tahunan yang bernama Betimpas yang dilakukan setiap bulan 7 kalender Sasak di setiap tahunnya.
Acara tradisi Betimpas tersebut merupakan tradisi turun- temurun dari leluhur dan sudah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu serta tetap dilestarikan hingga saat ini di wilayah tersebut.
“Acara ini telah di mulai sejak tahun 1580 yang dilakukan oleh leluhur kami Raden Mas Panji Mitjeh dan saya ini adalah generasi ke 12 dari kerajaan Rungkang,” kata Misbah.
Pada bulan 7 kalender Sasak, Misbah selaku Kepala dusun Selanglet sekaligus ketua adat setempat mengumpulkan semua warganya untuk melakukan ritual tradisi Betimpas.
Baca Juga: Sederhana, Berikut Deretan 5 Artis Top Tanah Air yang Tidak Gengsi Naik Transportasi Umum
Sebelum acara dimulai, Misbah dan warga akan melakukan beberapa ritual terlebih dahulu dari melakukan sembek gubuk hingga mempersiapkan beberapa alat ritual lainnya seperti membuat sembek dari daun pinang dan lainnya untuk keperluan Betimpas.
Setelah semua dipersiapkan, warga akan dimandikan dengan air yang sudah dicampurkan berbagai tumbuhan obat yang sudah di ritual, dibarengi dengan daun pisang yang cuma bisa tumbuh di tempat itu.
Pada sesi terakhir warga yang telah melakukan tradisi Betimpas akan melakukan makan bersama, setelah itu warga di berikan sembek dan diberikan gelang berupa benang hitam yang diyakini untuk menjaga diri dari wabah penyakit juga sebagai bukti bahwa warga telah mengikuti tradisi Betimpas.
Sementara tujuan dari tradisi tersebut adalah untuk menghindari 144 macam penyakit.