Jika belum menikah bagi yang laki-laki di sebut raden Noena dan Dinde untuk putri. Panggilan untu laki-laki yang sudah menikah dan belum mempunyai anak di sebut Raden penganten, dan Dinde penganten untuk Perempuan.
Anak putri dari seorang datu atau predatu jika menikah dengan seorang Raden atau preraden maka anaknya di panggil “DENEQ”. Gelar Deneq setingkat lebuh tinggi dari raden.
Baca Juga: Uhuy! Berikut Rincian Gaji Dan Tunjangan Komeng Jika Menang Jadi Anggota DPD RI
2. PERWANGSA ATAU PERMENAK
Ini adalah kelompok bangsawan golongan menengah ,kelompok ini adalah milik para Mamiq dan Bapak. Anak laki-laki seorang Mamiq berhak menyandang gelar “ Lalu” dan “Baiq” untuk Putri. Sedangkan untuk bapak untuk putranya di panggil “ Loeq” dan yang putri di panggil “ La”.
Dengung dan Jero juga masuk dalam kelompok perwangsa ini namun dengung dan jero dianggap rendah. Gelar jero sendiri adalah gelar pemberian dari bangsawan Bali.
3. PANJAK ATAU SEPANGAN.
Ini adalah lapisan terendah dalam strata sosial Masyarakat sasak. Mereka ini adalah kelompok yang secara kepemilikan tidak mempunyai apa-apa termasuk tanah, golongan ini bekerja pada tuannya tanpa mendapatkan imbalan apapun.
Baca Juga: Penting! Katagori Honorer ini Tidak Bisa Diangkat Jadi PPPK, Coba di Cek
Inilah strata sosial Masyarakat sasak di Lombok yang di klarifikasi oleh Theodoor Nieuwenhuijen dengan bukunya SASAKSCH ADATRECHT.***