Stop Gunakan VPN Gratisan Jika Tidak Ingin Data Pribadi Anda Jebol dan Dimanfaatkan Orang Jahat

21 September 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi penggunaan VPN gratisan memberikan ancaman berupa jebolnya data pribadi. /PIXABAY/StefanCoders

WARTA LOMBOK – Virtual Private Network (VPN) merupakan layanan koneksi yang memberikan akses ke website dengan cara mengubah jalur koneksi melalui server dan menyembunyikan pertukaran data yang terjadi.

VPN saat ini sering digunakan oleh pengguna internet untuk mendapatkan koneksi internet secara aman, bersifat pribadi dan dapat mengontrol jaringan internet.

Menggunakan VPN memberikan kemudahan dan kenyamanan mengakses jaringan internet sebaba pengguna bisa lebih leluasa melakukan apapun yang dinginkan.

Baca Juga: Ingin Tampil Lebih Elegant Saat Meeting Online Zoom, Begini Cara Gampang Ganti Background di Android

Bahkan banyak pengguna internet memanfaatkan VPN gratisan demi bisa mengakses jaringan internet.

Tapi tunggu dulu, meskipun demikian ternyata menggunakan VPN gratisan menyimpan bahaya bagi para penggunanya.

Menggunakan VPN untuk mengakses situs-situs tertentu, ternyata memberikan ancaman serius terhadap keamanan data pribadi hingga kemanan siber.

Dikutip wartalombok.com dari berbagai sumber, berikut beberapa ancaman menggunakan VPN gratisan.

Baca Juga: Kisah Rodiman, Guru Honorer Asal Sembalun yang Sukses Sebagai Youtuber Pemula, Berikut Deretan Pendapatannya

1. Risiko Keamanan Privasi

Ada beberapa VPN sebenarnya mengandung malware, salah satu risiko keamanan online terbesar.

Sebuah studi terhadap 283 VPN mengungkapkan bahwa banyak penyedia gratis berisi malware, 38 persen pengguna menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Sebagian besar malware terkait dengan iklan mengingat VPN gratisan mengandalkan iklan untuk memperoleh pendapatan.

2. Melacak Aktivitas Online

Studi yang sama menemukan 72 persen VPN gratisan menyematkan pelacak pihak ketiga dalam softwarenya.

Baca Juga: Sinopsis Balika Vadhu ANTV: Anandhi Terkejut dan Jatuh ke Pelukan Jagdish

Pelacak ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas online penggunanya sehingga pengiklan dapat menargetkan dengan iklan dengan lebih baik.

Alih-alih memberikan privasi, VPN justru melakukan kebalikannya, dengan mengumpulkan informasi dan menjualnya kepada penawar tertinggi.

Bukan hanya yang gratisan, VPN premium juga memiliki pelacak meski dalam jumlah yang lebih sedikit.

3. VPN Tak Dapat Buka Netflix

Saat ini, tidak ada VPN gratisan yang dapat diandalkan untuk membuka blokir Netflix.

Baca Juga: Anda Pengguna Sisir Sikat? Ini Dia Cara Membersihkan Sisir Sikat Agar Bisa Bertahan Hingga 3 Tahun

Netflix bersama dengan semua situs streaming utama menggunakan 'blokir geografis' terberat di dunia. Bahkan VPN premium pun kesulitan untuk menerobosnya dan hanya sedikit yang berhasil.

4. Membatasi Jumlah Data yang Dapat Digunakan

Beberapa VPN gratisan membatasi jumlah penggunaan data. Hal ini dilakukan untuk membujuk pengguna, lalu mendorong agar meningkatkan ke paket berbayar.

5. Memperlambat Kecepatan Internet

VPN gratisan tertentu dengan sengaja memperlambat internet agar penggunanya frustasi. Strategi ini digunakan agar pengguna beralih ke paket premium.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Menakjubkan Konsumsi Buah Semangka, Salah Satunya Mampu Mengatasi Dehidrasi

Selain itu, VPN gratisan juga memperlambat kecepatan internet dengan menampilkan iklan dan dengan menjual bandwidth pengguna.

6. Mendatangkan Iklan

Masuk akal jika VPN gratisan memberikan iklan ke pengguna, karena dari sinilah penyedia mendapatkan uang.

Munculnya iklan di VPN meningkatkan kekhawatiran privasi pengguna. Dengan kata lain, jika VPN menampilkan iklan, maka kemungkinan juga membagikan aktivitas online dengan pihak ketiga.

7. Menjual Bandwidth

Baca Juga: Hati-hati Membelai Anjing, Belaian pada Tubuh Anjing yang Dilakukan Orang Asing Bisa Membuatnya Takut

Selain mengizinkan iklan, beberapa VPN gratisan menemukan cara lain untuk menghasilkan uang dari pengguna gratis.

Penyedia VPN membiarkan pengguna yang membayar menggunakan kekuatan pemrosesan perangkatnya. Pada dasarnya menjual bandwidth pengguna dimaksudkan untuk mendapatkan keuntungan.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler