Network
WARTA LOMBOK - Xiaomi adalah satu produk telepon seluler yang mulai mendapatkan tempat.
Xiaomi dalam waktu tidak terlalu lama mampu menjadi perusahaan smartphone terbesar di dunia. Selain fokus pada teknologi smartphone, Xiaomi juga menghasilkan produk-produk jenis lainnya.
Salah satu orientasi pengembangan bisnis Xiaomi adalah menyaingi produk-produk China.
Baca Juga: Nama Mandalika Reacing Team Hilang di Moto2 pada Situs Resmi MotoGP
Hal utama yang dibangun adalah mengubah persepsi atas produk asal China.
Keberhasilan Xiaomi mengubah persepsi terhadap produk China terlihat dari kemampuan Xiaomi merambah pasaran Asia-Selatan.
Ekspansi Xiaomi sejauh ini cukup berhasil dengan produk smartphone yang harganya cukup terjangkau. Selain itu, smartphone yang dilepas di pasaran memiliki teknologi tinggi.
Kendati demikian, masyarakat secara umum masih menganggap produk Xiaomi adalah produk 'muarahan'.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Bangun Usaha Roti dan Kue Ibu Uswatun
Dikutip Warta Lombok.com dari Mantra Sukabumi.com dengan artikel "Dicap HP Murah, Xiaomi Justru Alami Hal Luar Biasa ini", CEO Xiaomi, Lei Jun dalam acara Yabuli Forum Annual Meeting 2020 yang diadakan pada Rabu 18 November 2020 merasa sedih karena Xiaomi masih dianggap rendah.
"Sebagai hasilnya, setelah 10 tahun, banyak orang berpikir bahwa Xiaomi masih berada dalam level rendah, yang membuat saya amat sedih," seperti dikutip Warta Lombok.com dari Mantra Sukabumi.com.
Untuk memperbaiki anggapan yang salah ini, dia menyatakan bahwa perusahaan mulai memproduksi perangkat berteknologi tinggi dan menjualnya dengan harga yang lebih mahal, dimulai dengan Mi 10 Extreme Commemorative Edition yang dibanderol di atas USD 1.000.
Keuntungan Xiaomi rupanya telah melonjak 19% pada kuartal ketiga karena tingginya pengiriman/ekspor smartphone.
Baca Juga: Terungkap...! Inisial Artis Prostitusi Online yang Ditangkap Polisi, ST dan MA
Xiaomi Corp melaporkan kenaikan laba bersih kuartal ketiga sebesar 19% pada hari Selasa, melampaui perkiraan, karena pengiriman smartphone pembuat smartphone China selama kuartal tersebut melonjak sebesar 45,3% dari tahun sebelumnya.
Pendapatan smartphone tumbuh menjadi 47,6 miliar yuan, meningkat 47,5% pada periode yang sama, katanya dalam sebuah pernyataan. Pendapatan kuartalan keseluruhan naik menjadi 72,1 miliar yuan, naik dari 53,7 miliar yuan.
Analis rata-rata memperkirakan bahwa Xiaomi akan melaporkan laba bersih kuartalan sekitar 3,28 miliar yuan, menurut data Refinitiv.
Xiaomi telah merebut pangsa pasar dari China dan Eropa karena saingannya Huawei Technologies telah berjuang dengan sanksi AS yang telah mengganggu rantai pasokannya.
Baca Juga: Maya Collection Beleka, UMKM Fashion yang Populer di Lombok Barat
Perusahaan mengantisipasi akan terus mendapatkan pangsa pasar setelah putaran terakhir sanksi AS terhadap yang terakhir mengganggu rantai pasokannya pada Agustus, beberapa sumber industri mengatakan kepada Reuters.
Menuru Isaiah Research, pesanan Xiaomi hingga 100 juta ponsel antara kuartal keempat 2020 dan kuartal pertama 2021, naik 50% pada proyeksi sebelum pembatasan Agustus.
Perusahaan Xiaomi juga menjadi penjual handset terbesar ketiga pada kuartal ketiga, mengirimkan 47,1 juta unit dengan pertumbuhan 45%, menurut konsultan Canalys. Samsung adalah yang terbesar, diikuti oleh Huawei.
Xiaomi juga berusaha mengadili distributor Huawei di Asia Tenggara dan Eropa dengan harapan mendapatkan kesepakatan eksklusif, dan secara aktif menargetkan pangsa pasar kelas atas Huawei di China, kata sumber di Xiaomi yang mengetahui masalah tersebut.
Baca Juga: Warta Lombok Rekomendasi 10 Lokasi Wisata di Lombok yang memikat dan wajib banget kamu kunjungi
($ 1 = 6,5761 renminbi yuan Tiongkok)
Dengan hal ini Xiaomi sedikitnya bisa membuktikan bahwa perusahannya telah berkembang pesat.*** (Syifa Diba/Mantra Sukabumi.com)
