Hoaks Sesar Lembang Paling Aktif di Jawa Barat
Menurut data terbaru dari Stasiun Geofisika Bandung per bulan Juni 2022, terdapat enam sesar yang aktif berada di Jawa Barat, yaitu Sesar Cimandiri, Baribis, Cipamingkis, Garsela, Citarik, dan Lembang.
Sesar Lembang merupakan salah satu dari enam sesar tersebut. Namun faktanya, Sesar Lembang tidak terlalu aktif dibandingkan dengan sesar-sesar yang lain.
Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Maroko Berkekuatan 6,8 Magnitudo, Menewaskan Ratusan Orang
Kendati demikian, lokasinya yang berdekatan dengan kawasan padat penduduk memberikan potensi bahaya yang wajib diwaspadai. Faktor ini diperparah oleh letak Bandung yang berada di Cekungan Bandung, sehingga lapisan tanahnya masih didominasi oleh tanah lunak seperti lempung.
Hoaks Sesar Lembang Picu Gempa Bumi Dahsyat dalam Waktu Dekat
Beredar kabar miring di media sosial terkait dengan Sesar Lembang yang disebut akan bergerak dan memicu gempa bumi dahsyat dalam waktu dekat. Kabar tersebut pertama kali muncul pada 2021. Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, yakni Daryono pun memberikan klarifikasi melalui akun Twitternya.
Daryono menegaskan bahwa hingga saat ini, gempa tidak dapat diprediksi, baik dari segi waktu, lokasi, maupun kekuatannya. Ia secara khusus membantah klaim bahwa Sesar Lembang akan bergerak pada tahun 2021 dan memicu gempa dahsyat. BMKG Bandung juga turut merilis pernyataan serupa melalui laman Facebook resminya.
Pernyataan dari BMKG menyatakan bahwa informasi yang menyebut Sesar Lembang akan melepaskan energi yang dikumpulkan sejak 2012 pada tahun 2021 merupakan informasi yang tidak benar.
Masyarakat pun dihimbau untuk tidak terpancing oleh informasi hoaks dan tetap mengandalkan sumber informasi resmi seperti BMKG, untuk mendapatkan pemahaman yang akurat terkait potensi gempa bumi di wilayah tersebut.
Hoaks Gempa Bumi Sumedang akan Picu Pergerakan Sesar Lembang
Usai terjadinya gempa bumi di Sumedang, sejumlah netizen menyebut bahwa Sesar Lembang akan ikut terpengaruh dan akhirnya turut memicu gempa bumi di kawasan Bandung Raya. Namun klaim tersebut telah dibantah oleh para pakar geologi yang menyelidiki Sesar Lembang.