WARTA LOMBOK – Menteri keuangan Sri Mulyani menyampaikan mengenai kondisi ekonomi 2020 terburuk dalam 150 Tahun terakhir.
Pernyataan Menteri Keuangan tersebut di komentari oleh Fadli Zon dan Said Didu yang ungkap kinerja sendiri sebagai Menteri.
Dikutip wartalombok.com dari laman resmi Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengungkapkan kondisi ekonomi Indonesia yang dinilai sedang terpuruk. Ia membeberkan bahwa pandemi Covid-19 telah menyebabkan ekonomi global mengalami kontraksi terburuk dalam 150 tahun terakhir.
Menurut penuturannya, kontraksi tersebut telah menghantam terutama 170 negara dari 192 negara anggota PBB.
“Itu studi Bank Dunia. Mestinya kita melihat statistik ini dan dampaknya sangat luar biasa. Berarti Covid-19 memaksa dan membuat semua negara harus memformulasikan kebijakan tidak hanya ekonomi tapi kesehatan dan sosial,” kata Sri Mulyani.
Namun terkait dengan itu bahwa 150 tahun lalu atau itu tahun 1871 bukan lah tahun terburuk, itu awal dari kebijakan liberalisasi Hindia Belanda yg mendatangkan investor dr Eropa.
“Seingat sy sebagai sejarawan, 150 tahun lalu itu tahun 1871 atau awal dari kebijakan liberalisasi Hindia Belanda yg mendatangkan investor dr Eropa.” Tulis Fadli Zon @fadlizon di twitternya.
Ia juga mengungkapkan dimasa itu juga banyak perkebunan di Hindia Belanda sebagai investasi dari berbagai negara terutama negara Eropa lainnya.