Ingin Kebijakan WFB Tepat Manfaat Dorong Pemulihan Parekraf Bali, Sandi: Primadona Penyumbang Devisa Terbesar

- 27 Mei 2021, 12:53 WIB
Menparekraf Sandiaga Uno Dorong WFB untuk mendukung pemulihan ekonomi di Bali
Menparekraf Sandiaga Uno Dorong WFB untuk mendukung pemulihan ekonomi di Bali /lombokbaratkab.go.id

WARTA LOMBOK – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam acara weekly press briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin 24 Mei 2021 menjelaskan, beberapa waktu lalu Kemenparekraf ikut hadir dalam nota kesepahaman antara Kementerian Menko Koordinator dan Investasi (Kemenko Marvest) bersama PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) yang merupakan pengelola kawasan Nusa Dua, dan 16 penyedia akomodasi di Nusa Dua.

Sandiaga menginginkan kebijakan untuk bekerja dari Bali atau Work From Bali bagi aparatur sipil negara (ASN) tepat manfaat untuk membantu dan memulihkan perekonomian sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Pulau Dewata yang terpuruk akibat pandemi.

“Selama ini Bali menjadi primadona pariwisata di Tanah Air sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar di sektor pariwisata. Tapi kali ini, Bali perlu uluran tangan kita. Kemenparekraf sudah lebih dahulu melakukan WFB pada kuartal pertama di 2021, kita berharap kebijakan ini bisa tepat manfaat, tepat sasaran, dan tepat waktu untuk mempertahankan perekonomian sektor parekraf di Bali,” katanya, seperti dilansir wartalombok.com dari laman kemenparekraf, Selasa 25 Mei 2021.

Baca Juga: Polisi Usut Video Viral Penganiayaan Seorang Wanita Oleh Tukang Ojek di Jakarta Timur

Kemudian, Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, terkait Travel Corridor Arrangement (TCA) untuk wisatawan mancanegara harus dipersiapkan dengan matang. Oleh karenanya, WFB untuk lingkup di bawah Kemenko Marvest diharapkan bisa menjadi persiapan agar TCA bisa dilaksanakan.

 “Tidak ada alokasi anggaran khusus untuk WFB, masih menggunakan anggaran yang lama sehingga bisa dikelola dengan efisien. Realisasi anggaran belanja pemerintah ini diharapkan dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali secara bertahap yang tumbuh minus 5,24 persen pada kuartal I dibanding pada kuartal IV tahun 2020,” katanya.

Seperti diketahui, pada tahun lalu, perekonomian di Bali turun -12 persen dan pada kuartal pertama tahun 2021 masih minus 9 persen.

Baca Juga: Polisi Usut Video Viral Penganiayaan Seorang Wanita Oleh Tukang Ojek di Jakarta Timur

Tingkat Penghunian Kamar (TPK) pada Februari 2021 untuk hotel berbintang di Bali sebesar 8,99 persen atau  minus 2,16 poin (m-o-m) dan hotel non bintang 7,70 persen atau plus 1,00 poin (m-o-m).

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x