Ternyata Tidak Ada Agenda Dedolarisasi di BRICS 2023, Lalu Apa yang Menjadi Pembahasan Utama? Simak Ulasan Ini

- 27 Agustus 2023, 10:23 WIB
Pidato Presiden Joko Widodo pada KTT ke-15 BRICS, Johannesburg, 24 Agustus 2023 (foto diambil dari tangkap layar youtube Sekretariat Presiden)
Pidato Presiden Joko Widodo pada KTT ke-15 BRICS, Johannesburg, 24 Agustus 2023 (foto diambil dari tangkap layar youtube Sekretariat Presiden) /

WARTA LOMBOK - Konferensi Tingkat Tinggi Bridge 2023 menjadi perhatian salah satunya adalah Indonesia meski hingga saat ini belum menjadi anggota resmi.

 

Indonesia mendapat kehormatan menjadi peserta konferensi yang diselenggarakan di Johannesburg Minggu 20 Agustus 2023.

Presiden Joko Widodo memulai lawatan politiknya ke Benua Afrika seperti Afrika Selatan dan sejumlah negara lainnya negara yang pertama dikunjungi adalah Keynya yang berada di kawasan Afrika Timur, setelah itu akan ke Republik Mozambik.

Baca Juga: Fadli Zon: Ungkap Sejumlah Nama Kandidat Bakal Cawapres Prabowo Subianto, Salah Satunya Sebut Gibran

Dikutip Warta-Lombok.com melalui kanal youtube Bisniscom pada 25 Agustus 2013.

“Rencana kunjungan ini guna memperkokoh solidaritas dan kerjasama diantara negara-negara bagian selatan, terutama Indonesia adalah negara pertama yang menyelenggarakan KTT Asia Afrika di Bandung pada 1955.

Spirit Bandung inilah yang akan saya bawa dalam kunjungan ke Afrika dengan memperkokoh solidaritas dan kerjasama diantara negara-negara.” kata Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dalam beberapa waktu terakhir.

Anggota-anggota Bridge dikabarkan akan mengeluarkan sebuah mata uang yang diprediksi akan menggantikan dolar Amerika Serikat, untuk transaksi internasional sayangnya menurut Duta Besar Afrika Selatan untuk Bridge tidak ada pembahasan hal tersebut dalam agenda KTT.

Baca Juga: Gara-gara Tunjuk Kiper Nendang Pinalti, Timnas Indonesia Gagal Menjadi Juara Piala AFF-23

Bridge tidak ada agenda depolarisasi, dalam agenda Bridge tidak menyerukan the dolarisasi dollar akan terus menjadi mata uang Global utama itu adalah kenyataan kata Duta Besar Afrika Selatan untuk Bridge.,

Dirinya juga menyatakan tidak benar bahwa bridge adalah kelompok yang dibangun untuk melawan kelompok lain seperti Ji twenty, maupun j7, menurutnya Bridge hanya bertujuan untuk membangun agenda Global South yang lebih inklusif representative dan adil dalam KTT Bridge 2023.

Ada sejumlah agenda yang menjadi pembahasan utama pertama adalah terkait ekspansi keanggotaan forum ekonomi tersebut, kedua yakni meluruskan soal isu the dolarisasi yang akan dilakukan oleh kelompok Bridge.

Ketiga terkait new Development Bank yang merencanakan sepertiga pinjamannya akan dalam mata uang lokal di tahun 2026, keempat terkait isu Ukraina karena saat ini semua anggota Bridge menentang resolusi PBB kecuali Brazil KTT ini akan mengingatkan anggota agar tetap Kompas.

Baca Juga: Sering Ditolak Kerja? Berikut Tips Wawancara Pekerjaan Agar Lancar dan Aman, Nomor 1 Pelajari Perusahaannya

kelima terkait ketahanan pangan terutama tindakan kedua anggota Bridge yakni Rusia dan India membuat harga pangan melambung tinggi, gerak militer Rusia di Laut Hitam membuat harga gandum untuk wilayah Afrika melambung tinggi, sementara itu kebijakan Pemerintah India yang menghentikan ekspor beras juga memberikan dampak bagi harga beras dunia.***

Editor: Mahfuz

Sumber: YouTube Bisniscom


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah