WARTA LOMBOK - Episode Uttaran kali ini menceritakan pengorbanan Tapasya yang tertembak karena melindungi Ichcha dan Mukta dari kejahatan Tej Singh.
Pada acara perayaan keluarga Bundela semua orang berada disana untuk merayakannya. Tapasya masuk dan meminta kepada semua orang untuk memperhatikannya karena ia akan mengungkap kematian kakeknya Veer.
Semua orang terkejut dengan pernyataan Tapasya yang mengatakan bahwa kematian kakek Veer bukan karena sakit melainkan telah dibunuh oleh seorang yang dikenalnya dengan baik.
Baca Juga: Muncul di Video Mengelus Perut, Warganet Menduga Nissa Sabyan Kini Tengah Hamil
Baca Juga: Sinopsis Kulfi Hari Ini: Momen Menyedihkan Saat Kulfi Diorbitkan Mia dan Bukan oleh Ayahnya Sikandar
“Kali ini aku akan memperlihatkan bukti kematian kakek Veer, ia dibunuh oleh salah satu dari kalian karena ingin menguasai harta kakek,” ucap Tapasya.
Ia kemudian bergerak menuju tempat diputarnya kaset rekaman tersebut. Ia menyalakan tv dan semua orang menonton video tersebut.
Nampak pada video tersebut Tej Singh telah menembak kakek Veer dengan sangat tega.
Semua orang menjadi marah, sementara itu kakek Tej menyandera Mukta dan menodongkan pistol di kepalanya. Ia berjalan menuju Tapasya dan memaksa Tapasya untuk memberikan video bukti tersebut pada dirinya.
Mukta menangis minta tolong pada ibunya, Rathore pun menyerang Tej dari belakang dan merebut pistol tersebut namun ia gagal.
Rathore terjatuh ke lantai dan Tej Singh mengambil pistol kembali dan hendak menembak Mukta karena sakit hati.
Semua orang disana panik dan sangat tidak berdaya melihat keadaan tersebut. Tej mengarahkan pistolnya ke arah Mukta dan siap untuk menembak Mukta.
Ichcha berlari ke arah Mukta dan melindunginya, ia memeluk tubuh Mukta untuk menghalangi Tej menembaknya.
Tej membidik pistol tersebut dan akhirnya semua berteriak ketakutan. Ichcha yang telah siap tertembak kaget karena tidak merasakan apapun dari tembakan Tej.
Namun ia sangat terkejut saat berbalik badan. Ia mendapati Tapasya di hadapannya dengan luka tembak di dadanya.
Tapasya berlumuran darah, dada kirinya tertembak pistol Tej. Semua orang menangis melihat Tapasya. Veer yang emosi berhasil membekuk Tej dan menyerahkannya pada polisi.
Rathore teriak melihat Tapasya terluka, Ichcha menangis dan marah karena Tapasya telah berkorban untuk dirinya.
“Tidak Tapasya kau temanku yang sangat kuat aku mohon bertahanlah semua akan baik-baik saja,” ucap Ichcha sambil menangis.
Tapasya kemudian dilarikan ke rumah sakit dan Rathore menangis melihat hal tersebut. Bersambung.***