Jika Jokowi Disuntik Vaksin Pertama, Presiden Filipina Memilih Paling Akhir, Ini Alasannya

18 Januari 2021, 05:47 WIB
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memilih disuntik vaksin Covid-19 paling akhir dengan mendahulukan rakyat miskin dan tenaga kesehatan. /Instagram/@presidenteduterte

WARTA LOMBOK - Indonesia resmi memulai program vaksinasi Covid-19 pada Rabu, 13 Januari 2021 lalu, dimana Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima suntikan vaksin.

Jokowi disuntik vaksin Coronavac Sinovac sekaligus menandai dimulainya vaksinasi yang akan dilakukan di seluruh wilayah Indonesia.

Adapun alasan Jokowi menjadi orang pertama yang disuntik vaksin adalah untuk meyakinkan masyarakat dan memberikan rasa percaya bahwa vaksin Covid-19 benar-benar aman.

Baca Juga: Pertama Kali Dalam Sejarah, Astronom Kini Bisa Menyaksikan Kematian Galaksi

Dilansir Warta Lombok.com dari Jurnal Presisi melalui artikel "Berbeda dengan Jokowi, Presiden Philipina Justru Ingin Disuntik Vaksin Terakhir, Ini Alasannya!", tercatat beberapa pemimpin negara juga melakukan hal yang sama dengan Jokowi.

Jika sebagian besar pemimpin negara di dunia menjadi orang yang pertama disuntik vaksin di negaranya, maka Presiden Filipina Rodrigo Duterte punya alasan tersendiri mengapa ingin disuntik vaksin Covid-19 paling akhir.

 

Rodrigo Duterte mengatakan akan memberikan kesempatan kepada warganya yang lebih membutuhkan seperti  orang miskin dan pekerja garis keras.

Hal tersebut ia nyatakan dalam pidatonya pada Rabu malam seperti dikutip dari Philstar hari Jumat, 15 Januari 2021.

“Yang miskin dulu, yang tidak punya apa-apa. Jika vaksin datang, Anda dapat mengambil giliran. Kami akan menjadi yang terakhir," kata Rodrigo Duterte.

Baca Juga: Namanya 'Roti Cekikikan' dan 'Salad Menari', Dua Makanan Berbahan Ganja yang Hanya Ada di Thailand

Ia mengatakan negaranya memprioritaskan vaskinasi bagi petugas Kesehatan, warga miskin, pekerja publik dan swasta, termasuk mereka yang berpenghasillan rendah.

Dilaporkan Anadolu Agency Indonesia bahwa Rodrigo Duterter mengatakan program vaksinasi pemerintahnya bertujuan untuk menjangkau setiap warga yang ada di Philipina.

Duterte juga mengatakan pemerintah akan menghabiskan P82,5 miliar atau setiap Rp24 triliun untuk membeli vaksin covid-19 dan mendanai peluncuran program imunisasi besar-besaran.

Sementara itu, juru bicara kepresidenan Harry Roque Jr. mengatakan Duterte hanya ingin memastikan bahwa yang kurang beruntung tidak akan ketinggalan dalam program vaksinasi.

Namun meningkatkan kepercayaan publik terhadap vaksin dan mendorong orang Philipina untuk diinokulasi.

Baca Juga: Kematian Pramugari Setelah Diperkosa 11 Pria Menemui Babak Baru, Penyebabnya Tak Terduga

Sementara itu, Roque mengatakan bahwa presiden Rodrigo juga akan bersedia menjadi orang pertama yang mendapatkan vaksinasi.***(Jurnal Presisi/Rima Ayu Dwianita)

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Jurnal Presisi

Tags

Terkini

Terpopuler