China Larang Buah Nanas dari Taiwan, Presiden Taiwan: Mereka Anggap Buah Nanas Kita Ada ‘Makhluk Berbahaya’

27 Februari 2021, 17:35 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen. /Instagram.com/@tsai_ingwen

WARTA LOMBOK  - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen meminta warganya untuk makan lebih banyak nanas untuk membantu petani pada hari Jumat 26 Februari 2021.

Tsai Ing-wen juga mengatakan bahwa Taiwan telah ‘disergap’ oleh larangan buah oleh saingan lamaanya, yakni saingan nya China, yang mengklaim pulau itu sebagai miliknya sendiri.

China mengatakan pada hari Jumat, bahwa mulai Maret akan menghentikan impor nanas dari sub tropis Taiwan, diberitakan kalau ada ‘makhluk berbahaya’ yang bisa datang dari buahnya, yang bisa mengancam pertanian China sendiri.

Baca Juga: Seorang Pria di Los Angeles Menjadi Korban Kekerasan dari Pelaku Penyerangan Anti Asia

Langkah tersebut memicu kecaman dari partai yang berkuasa di Taiwan dan Tsai mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa ekspor pertanian pulau itu memenuhi standar internasional.

“China mengirimkan pemberitahuan seperti penyergapan, secara sepihak menangguhkan impor nanas Taiwan. Ini jelas bukan keputusan perdagangan yang normal, ”tulis Tsai seperti dilansir wartalombok.com dari Reuters.

“Untuk mendukung para petani, mari kita makan nanas bersama-sama!” tegasnya.

Partai Progresif Demokratik (DPP) yang berkuasa di Taiwan mengatakan, di atas ‘intimidasi militer’ yang sedang berlangsung, Beijing juga menggunakan larangan impor untuk memberikan tekanan ekonomi pada Taiwan.

Yang menganggap China di antara mitra dagang utamanya, meskipun ada ketegangan politik.

Baca Juga: Astrid Tiar Puji Sikap Gading Marten Saat Pacaran Meski Mengaku Pernah Selingkuh

"Ini bukan pertama kalinya China menggunakan ekspor pertanian ke negara lain sebagai ancaman politik," kata DPP dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan Beijing yang tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan untuk mengendalikan Taiwan.

Namun kenyataan nya, telah melakukan misi udara berulang kali di sudut barat daya zona identifikasi pertahanan udara Taiwan dalam beberapa bulan terakhir.

Dengan itu angkatan udara Taiwan bergegas untuk hari kedua berturut-turut akhir pekan lalu.

Setelah selusin pesawat tempur dan pembom China melakukan latihan di dekat pulau-pulau yang dikuasai Taiwan di Laut China Selatan yang disengketakan.

Baca Juga: Studi Menemukan, Orang Malaysia Kehilangan Berat Badan Paling Banyak di Dunia Selama Covid-19

Untuk diketahui, sebelumnya Taiwan mengekspor sekitar 46.000 metrik ton nanas tahun lalu, dan lebih dari 90% di antaranya dijual ke China, kata DPP.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Rueters

Tags

Terkini

Terpopuler