Joe Biden Prediksi Jakarta Bakal Tenggelam 10 Tahun Lagi, Ini Alasannya

31 Juli 2021, 19:08 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat berbicara di Pusat Kontra-Terorisme Nasional AS pada Selasa, 27 Juli 2021 lalu mengatakan perubahan iklim dan cuaca ektrem akan melanda sejumlah negara di dunia tak terkecuali Indonesia. /Washington Post

WARTA LOMBOK - Dunia dalam beberapa pekan terakhir dikejutkan oleh cuaca ekstrem yang mematikan berupa banjir bandang, cuaca panas, cuaca dingin bersalju, dan kekeringan.

Beberapa negara terkena imbas akibat cuaca ekstrem yang terjadi beberapa pekan terakhir yang membuat beberapa negara yang terkena mengalami kerugian besar.

Bencana alam tersebut melanda sejumlah negara seperti Jerman, Yunani, Belgia, Belanda, Inggris, China, India, Bangladesh, Amerika Serikat, Kanada, dan Brasil.

Baca Juga: Yaqut Cholil Qoumas Kebablasan Ucapkan Selamat Hari Raya ke Agama Baha'i

Baca Juga: Stasiun Penyiaran Korea Selatan Meminta Maaf untuk Gambar-Gambar Tak Pantas Saat Parade Olimpiade

Berdasarkan informasi mutakhir menurut laporan kantor berita Jerman Deutsche Welle, sedikitnya 209 orang tewas di Jerman dan Belgia.

Akibat bencana tersebut negara-negara yang terkena imbasnya mengalami kerugian yang besar. Upaya pemulihan rumah, bisnis, dan infrastruktur yang rusak diperkirakan menelan biaya miliaran euro.

Sejumlah pakar dan ilmuwan menyoroti perubahan iklim dan pemanasan global sebagai sebab terjadinya bencana-bencana tersebut.

Alasan itu yang mendorong Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut perubahan iklim menjadi tantangan pertahanan AS saat ini.

Joe Biden menyampaikan hal itu saat berpidato di Pusat Kontra-Terorisme Nasional AS pada Selasa 27 Juli lalu.

“Perubahan iklim jadi ancaman terbesar Departemen Pertahanan AS saat ini,” ungkap Joe Biden.

Ia juga menyebut soal kemungkinan proyeksi ibu kota Indonesia, DKI Jakarta bakal tenggelam dalam 10 tahun ke depan.

Hal tersebut ia kaitkan dengan fenomena perubahan iklim yang jadi salah satu faktor Indonesia berencana memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan.

Joe Biden memperkirakan bahwa Indonesia dalam sepuluh tahun ke depan kemungkinan harus memindahkan ibu kota karena tenggelam.

Baca Juga: Jadi Episentrum Corona di Asia, Arab Saudi Berlakukan Larangan Bepergian ke Indonesia

Baca Juga: Panas Ekstrim! Pemerintah Dubai Bayar Ilmuwan Ciptakan Hujan

"Apa yang terjadi di Indonesia jika perkiraan itu benar, bahwa dalam sepuluh tahun, mereka kemungkinan harus memindahkan ibu kota karena tenggelam?" ujar Biden dalam pidatonya yang diunggah di situs resmi Gedung Putih.

Joe Biden sebenarnya sedang memaparkan bahaya perubahan iklim dan cara mengantisipasinya. Namun, ia tak menjabarkan lebih lanjut dasar analisis proyeksi Jakarta tenggelam tersebut.

Di Jerman, banjir besar menewaskan setidaknya 160 orang dan juga menewaskan 31 orang lainnya di Belgia dua pekan lalu.

Bencana tersebut telah memperkuat pesan bahwa perubahan signifikan harus dilakukan untuk mempersiapkan peristiwa serupa ke depannya. Pemerintah Jerman menyoroti pemanasan global sebagai penyebab bencana tersebut.

Di Eropa, perubahan iklim kemungkinan akan meningkatkan jumlah badai besar yang dapat bertahan lebih lama di satu area dan menimbulkan banjir seperti yang terlihat di Jerman dan Belgia, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan pada 30 Juni dalam jurnal Geophysical Research Letters.

Saat atmosfer menghangat dengan perubahan iklim, ia juga menahan lebih banyak kelembaban, yang berarti bahwa ketika awan hujan muncul, lebih banyak hujan akan datang.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: nu.or.id

Tags

Terkini

Terpopuler