Seorang Pria di Los Angeles Menjadi Korban Kekerasan dari Pelaku Penyerangan Anti Asia

- 27 Februari 2021, 16:32 WIB
Denny Kim, warga Los Angeles keturunan Tionghoa menerima hinaan rasis dari pelaku penyerangan anti Asia.
Denny Kim, warga Los Angeles keturunan Tionghoa menerima hinaan rasis dari pelaku penyerangan anti Asia. /New York Post

WARTA LOMBOK - Dua orang penyerang melontarkan ejekan anti Asia kepada seorang veteran Angkatan Udara berusia 27 tahun dan melakukan kekerasan fisik hingga menjatuhkannya ke tanah di Los Angeles.

Korban bernama Denny Kim, warga Los Angeles bagian Selatan, mengatakan dia sedang dalam perjalanan untuk menemui seorang teman untuk makan malam sekitar jam 8:30 malam.

Insiden tanggal 16 Februari itu berawal ketika dua pria melontarkan beberapa hinaan anti Asia padanya dan memanggilnya "virus China," menurut laporan KTLA.

Baca Juga: Orang yang Lakukan Bullying Terhadap LOONA Chuu Akhirnya Meminta Maaf Atas Tuduhan Palsu

Baca Juga: Arkeolog Inggris Menemukan Kerangka Pria yang Diperkirakan Berusia Seribu Tahun

"Segala macam hal buruk, itu benar-benar tidak beralasan. Saya tidak tahu siapa orang-orang ini," kata Kim kepada stasiun radio.

Kim menderita mata hitam dan luka di hidungnya, tetapi mengatakan keadaan bisa menjadi jauh lebih buruk jika temannya, Joseph Cha, tidak menakuti para penyerang.

"Ketika saya diturunkan, saya mendengar banyak teriakan. Saya melihat dua tersangka baru saja memukuli dia," kata temannya Cha.

“Jadi saat itulah saya berteriak. Ketika saya mengatakan bahwa saya berteriak, saya sebenarnya mengejar mereka. Mereka telah melihat kehadiranku dan mereka takut," tambahnya.

Joshua mengatakan bahwa para tersangka menyuruhnya untuk mengurus urusannya sendiri, dan melontarkan hinaan rasis dan kata-kata kotor padanya sebelum lepas landas.

"Dan mereka mengatakan 'semua orang Asia harus mati,'" tambah Cha.

"Jika bukan karena teman saya yang menyelamatkan hidup saya, teman saya Joseph Cha, saya mungkin akan berada di rumah sakit sekarang dalam keadaan koma atau bahkan mungkin mati," kata Kim.

Baca Juga: Amerika Serikat Berduka 500.000 Nyawa Hilang Karena Covid-19, Meski Negara yang Sangat Maju dan Kaya

Baca Juga: Para Ahli Peringatkan Pendonor Sperma Pribadi Di Australia, Berdampak Saudara Kandung yang Banyak dan Masalah

Denny Kim yang diserang di Los Angeles, menjadi sasaran ucapan rasis dalam insiden terbaru dari rentetan tindakan kekerasan terhadap komunitas Asia-Amerika.

Namun, Kim mengatakan dia tidak yakin apakah dia ingin melaporkan kejahatan yang mengatakan bahwa dia "terbiasa" setelah mengalami "segala macam komentar rasis" sepanjang hidupnya.

"Ini tahun 2021. Saya merasa rasisme sudah terlalu tua pada saat ini. Itu tidak masuk akal. Itu menghancurkan hati saya karena saya tidak menilai siapa pun berdasarkan warna kulit mereka, " kata Denny Kim.

Aparat Kepolisian Los Angeles (LAPD) memberi tahu stasiun bahwa serangan itu sedang diselidiki sebagai kejahatan rasial.

Insiden itu terjadi setelah serangkaian serangan terhadap para korban Asia di California.

Vicha Ratanapakdee, usia 84 tahun, meninggal dua hari setelah seorang penyerang berlari menyeberang jalan dan menabraknya di San Francisco.

Hal seupa juga dialami tiga korban Asia yang terdiri dari seorang pria berusia 91 tahun, seorang pria berusia 60 tahun dan seorang wanita berusia 55 tahun yang juga diserang di Pecinan Oakland.***

Editor: Herry Iswandi

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah