Korea Utara Secara Paksa Mengumpulkan Uang dari Orang Biasa untuk Membeli Peralatan Pertanian

- 24 Maret 2021, 13:00 WIB
Ilustrasi Alat Pertanian
Ilustrasi Alat Pertanian /GELAR GANDARASA/PR/

Dikutip wartalombok.com dari dailynk.com, suku cadang traktor telah ditawarkan sebagai bagian dari paket dukungan pedesaan di masa lalu.

Baca Juga: Mengagumi Pesona Keindahan Pantai Semeti Lombok Tengah, Wisatawan: Ada Surga di Balik Bukit

Tetapi merupakan hal yang tidak biasa bagi pihak berwenang untuk mengumpulkan uang untuk pembelian traktor.

Di Korea Utara, traktor adalah aset tetap yang ditugaskan untuk pertanian kolektif oleh pemerintah. 

Pada dasarnya, negara memiliki traktor, dan pertanian untuk sementara disewa hak untuk menggunakannya. Fenomena ini menunjukkan bahwa situasi ekonomi di Korea Utara memburuk sejauh tractor.

Yang biasanya diproduksi dan dipasok ke pertanian kolektif oleh negara, hanya dapat diproduksi setelah meminjam uang dari rakyat. 

Lebih parah lagi, apa yang disebut beban bukan pajak, yang biasanya hanya membayar suku cadang, telah meningkat untuk mengakomodasi pembelian traktor. 

Sumber tersebut mengatakan bahwa tindakan ini telah meningkatkan penderitaan di pihak orang-orang.

“Awalnya, petugas bilang keikutsertaan dana traktor murni sukarela, tapi kemudian menjadi wajib. Para kepala perusahaan meminjam uang dari mana-mana,”kata sumber itu. 

Patut dicatat juga bahwa traktor yang baru-baru ini ditampilkan di outlet media Korea Utara memiliki ban yang kondisinya sangat buruk. 

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Dailynk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x