Joe Biden Mengatakan Pertumpahan Darah di Myanmar Benar-Benar Keterlaluan Sejak Kudeta Dua Bulan Lalu

- 30 Maret 2021, 18:30 WIB
Joe Biden mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan militer Myanmar yang menewaskan 100 jiwa sejak kudeta dua bulan lalu.
Joe Biden mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan militer Myanmar yang menewaskan 100 jiwa sejak kudeta dua bulan lalu. /Channel News Asia/Foto: AP

WARTA LOMBOK - Presiden AS Joe Biden telah memimpin kecaman global atas tindakan keras yang "benar-benar keterlaluan" oleh junta Myanmar yang menyebabkan lebih dari 100 orang termasuk beberapa anak tewas pada hari paling berdarah sejak kudeta dua bulan lalu.

Tentara dan polisi telah membunuh ratusan orang dalam penindasan brutal terhadap protes massal selama berminggu-minggu yang menuntut pemulihan demokrasi dan pembebasan pemimpin sipil yang ditahan Aung San Suu Kyi.

Sedikitnya 107 orang lagi tewas pada hari Sabtu, kata Perserikatan Bangsa-Bangsa, ketika rezim melakukan unjuk rasa besar untuk Hari Angkatan Bersenjata sebuah parade tahunan yang menampilkan kehebatan militer Myanmar.

Baca Juga: Setahun Covid-19, Para Pekerja Imigran di Singapura Berbagi Cerita Kehidupan Asrama Mereka

"Ini benar-benar memalukan dan berdasarkan laporan yang saya dapatkan, banyak sekali orang yang terbunuh sama sekali tidak perlu," kata Biden kepada wartawan, Minggu.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan perayaan junta angkatan bersenjatanya telah dirusak oleh "hari yang mengerikan dan memalukan".

Suara kecaman internasional terbaru datang setelah kepala pertahanan Amerika Serikat, Inggris, Jepang dan sembilan negara lain mengecam militer Myanmar.

"Seorang militer profesional mengikuti standar perilaku internasional dan bertanggung jawab untuk melindungi bukan merugikan orang-orang yang dilayaninya," kata pernyataan bersama yang jarang itu.

Korban tewas akibat tindakan keras sejak kudeta 1 Februari telah naik menjadi setidaknya 459, menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP).

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah