Gencatan Senjata Hamas - Israel Dimulai

- 22 Mei 2021, 11:50 WIB
Warga Palestina memegang bendera saat mereka berdiri di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem pada 21 Mei 2021.
Warga Palestina memegang bendera saat mereka berdiri di kompleks yang menampung Masjid Al-Aqsa, yang dikenal umat Islam sebagai Tempat Suci Mulia dan bagi orang Yahudi sebagai Temple Mount, di Kota Tua Yerusalem pada 21 Mei 2021. /REUTERS / Ammar Awad

WARTA LOMBOK - Gencatan senjata antara Hamas dan Israel dimulai Jumat pada jam yang ditentukan oleh mediator Mesir, dan Presiden AS Joe Biden berjanji akan menyelamatkan kehancuran akibat pertempuran terparah dalam beberapa tahun dengan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina di Jalur Gaza.

Dikutip Warta Lombok dari Antara, hitungan mundur gencatan senjata pukul 02:00 waktu setempat, roket Palestina masih berlanjut dan Israel meluncurkan setidaknya satu serangan udara.

Masing-masing pihak mengaku siap membalas pelanggaran gencatan senjata apa pun oleh pihak lawan. Kairo mengatakan akan mengutus dua delegasi guna memantau gencatan senjata.

Baca Juga: Rusia Ancam Akan Serang Israel Dalam Waktu Dekat Jika Tidak Menghentikan Serangan Terhadap Palestina Presiden

Baca Juga: Kang Aher Ungkap Sosok Pengusaha Palestina Sumbang Harta, Fadli Zon: Palestina Perintah Konstitusi UUD 1945

Hamas, kelompok yang menguasai Jalur Gaza, merencanakan perayaan publik atas apa yang disebutnya sebagai kemenangan atas musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi.

"Bagus bahwa konflik akan berakhir, namun sayangnya saya merasa kita tidak punya banyak waktu sebelum eskalasi berikutnya," kata Eiv Izyaev, insinyur berusia 30 tahun, di Tel Aviv.

Sejak pertempuran berlangsung pada 10 Mei, pejabat kesehatan di Gaza menyebutkan bahwa 232 warga Palestina, termasuk 65 anak-anak, tewas dan lebih dari 1.900 orang terluka akibat bombardir udara. Israel mengaku telah menewaskan setidaknya 160 petempur di Gaza.

Otoritas menyebutkan jumlah korban tewas di Israel sebanyak 12 orang, dengan ratusan orang dirawat karena cedera akibat serangan roket yang menyebabkan kepanikan dan membuat warga mengungsi.

Di tengah maraknya peringatan gobal, Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu agar mengupayakan deeskalasi, sementara Mesir, Qatar dan PBB berupaya untuk melakukan mediasi.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x