Keputusan Telah Diambil dan Pakar Kesehatan Jepang Menyetujui, Penonton Olimpiade Tokyo Maksimal 10.000 Orang

- 17 Juni 2021, 14:50 WIB
MUSEUM Olimpiade Jepang di Tokyo sebagai bagian dari persiapan Jepang menggelar Olimpiade 2020. Indonesia memasang target dua emas lewat bulu tangkis dan angkat besi.*
MUSEUM Olimpiade Jepang di Tokyo sebagai bagian dari persiapan Jepang menggelar Olimpiade 2020. Indonesia memasang target dua emas lewat bulu tangkis dan angkat besi.* /REUTERS/

WARTA LOMBOK - Jumlah penonton yang akan diizinkan menyaksikan langsung Olimpiade Tokyo paling banyak hanya 10.000 orang pada musim panas ini setelah pakar kesehatan Jepang menyetujui rencana meningkatkan jumlah penonton pada pesta olah raga internasional itu.

Keputusan itu diambil setelah keadaan darurat Covid-19 di Tokyo dan bagian lain di negara itu akan berakhir pada 20 Juni mungkin diperpanjang hingga akhir Agustus, kata Yasutoshi Nishimura, menteri yang mengawasi tanggap Virus Corona Jepang.

"Penting bagi kami untuk mempertahankan langkah-langkah anti-infeksi menyeluruh untuk mencegah peningkatan kembali kasus Covid-19, terutama karena kami mempertimbangkan penyebaran varian Delta," kata Nishimura kepada panel penasihat pemerintah seperti dilansir wartalombok.com dari TheGuardian.com, Kamis 17 Juni 2021.

Baca Juga: Sinopsis Uttaran ANTV: Meethi Menangis Histeris Saat Tiba di Rumahnya Mengetahui Ichcha Telah Meninggal

Panitia penyelenggara Olimliade Tokyo 2020 tidak akan membuat keputusan akhir apakah akan mengizinkan penonton domestik untuk menghadiri acara Olimpiade sampai akhir bulan ini.

Nishimura mengatakan, para ahli kesehatan telah menyetujui rencana pemerintah mengizinkan peningkatan jumlah penonton asalkan tidak ada pengendalian infeksi Virus Corona khusus.

Tokyo, Osaka, dan delapan wilayah lainnya berada dalam keadaan darurat yang akan berakhir pada 20 Juni 2021.

Baca Juga: Masih Malas Membuat Skripsi? Coba Gunakan Tips ini Agar Cepat Menyelesaikannya

Bar dan restoran dilarang menjual minuman beralkohol dan harus tutup pada pukul 8 malam. Petugas keamanan juga melarang perjalanan yang tidak penting dan perusahaan didorong untuk mengizinkan karyawan bekerja dari rumah.

Halaman:

Editor: M. Syahrul Utama

Sumber: theguardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x