Presiden Rusia Putin Tuding Amerika Serikat Dalang Kudeta di Ukraina pada 2014, Atas Penggulingan Yanukovich

- 23 Juni 2021, 10:48 WIB
Presiden Rusia Putin Tuding Amerika Serikat Dalang Kudeta di Ukraina pada 2014, Atas Penggulingan Yanukovich.
Presiden Rusia Putin Tuding Amerika Serikat Dalang Kudeta di Ukraina pada 2014, Atas Penggulingan Yanukovich. //Dok. Reuters

WARTA LOMBOK - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pemberontakan rakyat tahun 2014 yang membuat mantan Presiden Ukraina Viktor Yanukovich dipaksa turun dari jabatannya adalah hasil dari kudeta yang diatur oleh Amerika Serikat dan didukung oleh sekutu Washington di Eropa.

Dimuat dalam surat kabar Jerman, Die Zeit untuk menandai peringatan 80 tahun invasi Jerman ke Uni Soviet selama Perang Dunia II, Putin menggambarkan penggulingan Yanukovich sebagai kudeta bersenjata anti-konstitusional.

Moskow telah lama menuduh AS mengobarkan gejolak perlawanan di Ukraina. Ketegangan dengan negara tetangga Rusia itu meningkat sejak Yanukovich, seorang pemimpin pro-Kremlin, disingkirkan.

Baca Juga: Dijuluki PRINSIP, Universitas Oxford Eksplorasi Ivermectin Sebagai Pengobatan COVID

Setelah dia terjungkal pada Februari 2014, Rusia mencaplok wilayah Laut Hitam Krimea dan memberikan dukungannya kepada pejuang separatis ketika konflik bersenjata meletus di timur Ukraina.

Dinamika pasca-Perang Dingin, yang membuat sejumlah negara dihadapkan pada “pilihan” antara berpihak pada Barat atau Rusia, telah membentuk 'tragedi Ukraina', tulis Putin.

“Mengapa Amerika Serikat mengorganisir kudeta, dan mengapa negara-negara Eropa mendukungnya, memprovokasi perpecahan di Ukraina?” katanya mempertanyakan.

Dia mengatakan sekarang seluruh sistem keamanan Eropa telah terdegradasi secara serius. Ketegangan meningkat dan risiko perlombaan senjata baru menjadi nyata.

Baca Juga: Dalam Mimpi Paling Penting adalah Membacanya, Adik Kim Jong-un: Ekspektasi AS Salah Soal Kemungkinan Dialog

Halaman:

Editor: M. Syahrul Utama

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah