Diketahui, Kufra adalah kota di wilayah berpenduduk jarang dengan suhu rata-rata di atas 40 derajat Celcius (104 Fahrenheit) pada musim panas, menjadikannya tantangan alam yang sangat keras bagi para migran yang melintasi gurun di wilayah tersebut.
Sejak pemberontakan yang didukung NATO 2011 yang menggulingkan dan membunuh pemimpin lama Muammar Gaddafi, Libya telah muncul sebagai titik transit dominan bagi orang-orang yang melarikan diri dari perang dan kemiskinan di Afrika dan sebagian Timur Tengah, berharap untuk kehidupan yang lebih baik di Eropa melalui rute berbahaya melintasi gurun dan di atas Mediterania tetapi banyak yang mati dalam perjalanan termasuk di gurun Sahara yang keras.
Baca Juga: Priyanka Chopra Desak Pemimpin Dunia Bantu Anak-anak Korban Perang di Ukraina
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi, setidaknya 1.500 pengungsi telah tenggelam dalam berbagai kecelakaan kapal dan kapal karam di rute Mediterania Tengah tahun lalu.***