Swiss Bekukan $6,5 Miliar Aset Rusia Untuk Bangun Kembali Ukraina

- 10 Juli 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi Bank Swiss yang sita aset Rusia untuk pembangunan Ukraina.
Ilustrasi Bank Swiss yang sita aset Rusia untuk pembangunan Ukraina. /Pixabay.com/hslergr1

WARTA LOMBOK – Bank Swiss telah membekukan sebesar 6,3 miliar franch Swiss aset Rusia, setara dengan 6,5 miliar dolar Amerika. Presiden Swiss mengatakan asset yang dibekukan tersebut akan digunakan untuk membantu membangun kembali Ukraina.

Presiden Swiss telah memperingatkan sekutu Barat tentang kerumitan hukum menggunakan aset Rusia yang dibekukan untuk membantu membayar rekonstruksi Ukraina, dengan mengatakan "hak properti adalah hak fundamental - adalah hak asasi manusia".

Ignazio Cassis membuat komentarnya kepada wartawan di akhir Konferensi Pemulihan Ukraina, setelah Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal menyuarakan harapan untuk mengunci dan menggunakan sekitar $300 miliar hingga $500 miliar aset milik Rusia yang telah dibekukan di banyak bank Barat untuk membantu membayar pembagunan kembali Ukraina.

Baca Juga: Rusia Peringkatkan ‘Status Kandidat’ Keanggotaan Uni Eropa Hanya Akan Bawa Konsekuensi Negatif Bagi Ukraina

Pemimpin Swiss mengatakan hak-hak dasar kadang-kadang dapat dilanggar seperti yang dilakukan dalam beberapa kasus selama puncak pandemi COVID-19.

“tetapi kita harus membuat dasar hukum” untuk langkah tersebut terlebih dahulu. “Anda harus memastikan warga negara dilindungi dari kekuasaan negara,” kata Cassis sebagaimana dikutip wartalombok.com dari halaman resmi Aljazeera.com pada 7 Juli 2022.

Sebelumnya Perdana menteri Ukraina, Denys Shmygal sempat meminta orang-orang kaya dari Rusia harus bertanggung jawab membantu membayar tagihan untuk pembangunan kembali Ukraina.

Baca Juga: Hasil Malaysia Masters 2022, Setelah Hampir 4 Tahun Gregoria Mariska Tunjung Kembali Tampil di Semifinal

Denys Shmygal mengatakan total biaya yang dibutuhkan untuk membangun kembali Ukraina diperkirakan mencapai €736 miiar atau $750 miliar dan orang-orang Rusia bertanggung jawab atas biaya tersebut.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x