Rusia Peringkatkan ‘Status Kandidat’ Keanggotaan Uni Eropa Hanya Akan Bawa Konsekuensi Negatif Bagi Ukraina

- 7 Juli 2022, 08:03 WIB
Presiden Rusia, Putin.
Presiden Rusia, Putin. /Pixabay.com/DimitroSevastopol

WARTA LOMBOK – Rusia menilai keputusan Uni Eropa untuk memberikan status keanggotaan bagi Moldova sebagai upaya mereka untuk mengeksploitasi CIS dan menahan Rusia.

Rusia yang telah lama membangun pengaruh di wilayah bekas Uni Soviet tersebut merasa itu sebagai upaya pelemahan. Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova memperingatkan akan konsekuensi negatif yang dapat menimpa Moldova seperti yang dialami Ukraina.

Ia mengatakan pengerahan pasukan Rusia di Ukraina adalah langkah yang harus ditempuh Rusia untuk mencegah bekas wilayah Uni Soviet tersebut dimanfaatkan untuk menyerang Rusia.

Baca Juga: PM Ukraina Minta Aset Para Konglomerat Rusia yang Disita Untuk Bangun Kembali Ukraina

Sebagaimana kita ketahui sebelumnya Ukraina berencana bergabung dengan NATO dan hal tersebut dinilai Rusia sebagai ancaman di wilayah kekuasaannya.

Dikutip tim wartalombok.com dari halaman resmi reuters.com - Rusia pada Jumat mengatakan keputusan para pemimpin Uni Eropa untuk menerima Ukraina dan Moldova sebagai calon anggota akan memiliki konsekuensi negatif dan sama dengan negara-negara tetangga Uni Eropa yang "memperbudak".

Meskipun bisa memakan waktu bertahun-tahun bagi negara-negara untuk bergabung dengan blok Eropa, keputusan untuk menerima mereka sebagai kandidat adalah simbol niat UE untuk menjangkau jauh ke dalam bekas Uni Soviet.

Baca Juga: Jadwal Malaysia Masters 2022 R16, 12 Wakil Indonesia Tersisa Untuk Babak Kedua, Ganda Putri Tanpa Cacat

Maria Zakharova, juru bicara kementerian luar negeri Rusia, menyebut langkah itu sebagai upaya untuk merambah lingkup pengaruh Rusia dalam Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) yang terdiri dari negara-negara bekas Soviet.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x