WARTA LOMBOK – Pemerintah Gaza diminta oleh penjajah Zionis Israel untuk sementara waktu mendirikan kamp pengungsian di wilayah selatan. Akan tetapi, permintaan tersebut langsung mendapatkan penolakan secara tegas dari Perdana Menteri (PM) Palestina, yakni Mohammad Shtayyeh pada Senin, 13 November 2023 kemarin.
PM Palestina Shtayyeh beranggapan, daripada membangun kamp-kamp pengungsian di daerah lain, ia lebih mengharapkan agar rakyatnya bisa kembali ke kampung halaman mereka masing-masing, tempat yang terpaksa harus ditinggalkan karena ulah dari para penjajah Zionis Israel.
“Kami ingin rakyat kami kembali ke rumah mereka, tempat yang mereka tinggalkan untuk terpaksa mengungsi,” ungkapnya.
Baca Juga: Fatwa MUI Nomor 83 Tahun 2023: Kewajiban Dukung Palestina dan Hindari Produk Israel
Selain itu, PM Palestina Shtayyeh juga menuntut agar blokade yang dilakukan oleh para penjajah Zionis Israel segera dibuka, guna mempermudah datangnya kiriman makanan dan obat-obatan dari para pihak yang pro-Palestina ke daerah-daerah yang terdampak penjajahan.
Saat ini, hal tersebut tengah diupayakan melihat semakin menipisnya bahan bakar dan persediaan kebutuhan pokok warga Gaza dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Kami melakukan segala kemungkinan untuk menyelamatkan rakyat kami di Gaza,” ujar PM Palestina Shtayyeh.