Prancis dan Italy dukung Yunani, Konflik Turki dan Yunani di Laut Mediterania Makin Memanas

- 22 Oktober 2020, 20:54 WIB
ILUSTRASI bendera Yunani dan Turki.*
ILUSTRASI bendera Yunani dan Turki.* /pixabay

 

 

WARTA LOMBOK – Hingga saat ini hubungan antara Turki dan Yunani di wilayah Laut Mediterania makin memanas.

Setelah Prancis sebelumnya memastikan diri untuk membantu Yunani menghadapi Turki, kini kondisi ini makin di pertegang karena ikutnya Italia dalam polemik dua negara tersebut.

Pada saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Med-7, kedua negara tersebut menyampaikan dukungannya ikut mendukung yunani.

Baca Juga: Teguhkan Jiwa Resolusi Jihad, MTs N 2 Loteng Laksanakan Upacara Peringatan HSN 2020

 

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dalam artikel yang berjudul, ‘Musuh Turki di Konflik Laut Mediterania Bertambah, Erdogan: Anda Tak akan Bisa Memakan Kami!,’dari Bulgarian Military, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa negaranya tidak akan mundur.

Justru, dirinya lagi-lagi melayangkan pernyataan yang cukup keras.

Sebelumnya Perdana Menteri (PM) Italia, Giuseppe Conte menganggap sikap Turki di Laut Mediterania sebagai klaim sepihak, dan menyatakan dukungannya kepada Yunani.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Virus Corona di NTB Mencapai 3.805 Kasus

 

Pernyataannya membuat Laut Mediterania semakin menegang. Pasalnya, pada Agustus 2020 lalu Angkatan Laut Italia (Marina Militare) sempat berlatih bersama Angkatan Laut Turki (TDK).

Kedua pasukan tersebut juga pernah melakukan latihan gabungan yang digelar di wilayah Laut Mediterania.

Namun pernyataan Conte malah membuat Italia berbalik melawan Turki, dengan mendukung Yunani.

Baca Juga: Mengenang ayahanda KH Abdullah Syukri Zarkasyi, Manusia Yang Lebih Terkenal di Langit

 

Tetapi Erdogan sudah menyadari bahwa Yunani akan mendapatkan dukungan dari sebagian besar negara anggota Uni Eropa (UE).

Erdogan juga mendengar kabar terkait PM Yunani, Kyriakos Mitsotakis mengadakan pertemuan dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron dalam bahasan konflik wilayah di Laut Mediterania.

Pertemuan itu juga dikabarkan membahas pembaharuan sistem persenjataan yang dimiliki oleh militer Yunani, agar armadanya dapat menandingi Turki.

Baca Juga: Formatoer di Musyawarah Daerah (Musda) IV FKSPP Lombok Timur Memilih Dr. H. Mugni Sebagai Ketua

 

Yunani juga disebut akan membeli jet tempur Dassault Rafale serta kapal perang jenis fregat yang diproduksi oleh Prancis.

Menanggapi hal tersebut, Erdogan menyampaikan responsnya dengan cara mengunggah sebuah video yang berisikan dirinya saat masih bertugas sebagai Wali Kota Istanbul.

Pernyataan yang dilontarkan oleh Endorgan pada saat itu diklaim sangat pas untuk menanggapi situasi Turki yang mendapatkan berbagai macam tekanan dari sekutu-sekutu Yunani.

Baca Juga: Ajax 0-1 Liverpool: Gol Bunuh Diri Nicolas Tagliafico Menguntungkan The Reds

 

"Ada meja untuk serigala yang sedang disiapkan. Apakah Anda ingin memakan kami? Kami terlalu besar, Anda tidak akan bisa. Kamu tidak akan bisa melakukannya," ujar Erdogan dalam video tersbeut.

Sementara itu, Macron memprediksi bahwa Turki akan mendapatkan dukungan dari Rusia.

Menurutnya, terdapat peran dari Turki serta Rusia yang terlihat pada pasukan-pasukan Suriah dan juga Libya.

Baca Juga: Usianya 14 Tahun Jadi Relawan dan Dikenal Rendah Hati, Ini 5 Fakta Menarik Putra Mahkota Thailand

Dirinya juga menegaskan, bahwa Erdogan memanfaatkan sejarah dari Kekaisaran Ottoman untuk merealisasikan ambisinya.

"Saat ini Mediterania adalah sebuah teater konflik yang berkepanjangan seperti di Suriah dan Libya. Permainan hegemoni kekuatan sejarah yang berusaha untuk mengguncang seluruh wilayah, peran Rusia serta Turki menjadi perhatian kami," ujar Macron.*** (Pikiran-Rakyat/Sarah Nurul Fatia)

 

Editor: BK Fathoni

Sumber: Pikiran Rakyat Bulgarian Millitary


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah