Profesor Zubairi Djoerban Yakinkan Masyarakat Agar Tidak Khawatir pada Vaksin AstraZeneca

16 Maret 2021, 06:38 WIB
Kolase Prof Zubairi Djoerban menjelaskan Vaksin AstraZeneca /Warta Lombok/Instagram.com/@profesorzubairi/Rueters

WARTA LOMBOK - Penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca beberapa waktu terakhir diduga menyebabkan pembekuan darah.

Vaksin Covid-19 AstraZeneca dianggap membekukan darah, sehingga beberapa negara di Eropa menangguhkan pemakaian vaksin tersebut.

Ketua Satgas Covid Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Zubairi Djoerban memberi penjelasan mengenai vaksin AstraZeneca.

Baca Juga: Vaksin Merah Putih dan Vaksin Nusantara, Jokowi: Pengembangan Vaksin Harus Ikuti Prosedur dan Kaidah Ilmiah

Dikutip wartalombok.com dari akun Twitter Zubairi Djoerban @ProfesorZubairi pada 15 Maret 2021, memberi jawabannya atas pertanyaan terkait vaksin AstraZeneca.

World health Organization (WHO) telah menyatakan bahwa tidak ada hubungan sebab akibat antara vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah.

Saat ini WHO sedang meninjau data-data mengenai vaksin AstraZeneca yang ramai diperbincangkan dunia.

Profesor Zubairi menyampaikan bahwa penting untuk memahami penangguhan AstraZeneca yang dilakukan sejumlah negara.

Penangguhan tersebut karena mereka sedang meneliti data-data kematian yang ada, bukan sebuah sikap menolak.

Baca Juga: Birawati Berlutut Pada Pasukan Keamanan, Polisi Myanmar: Meminta Maaf Mengatakan Bahwa Itu Tugas

Melalui cuitan di akun Twitternya Profesor Zubairi mengungkapkan, kekhawatiran terhadap AstraZeneca tidak ada pengaruhnya di Indonesia.

Karena vaksin AstraZeneca telah melalui uji klinis yang baik, dan masyarakat bisa melihat kembali hasil studinya.

Profesor Zubairi menganggap bahwa BPOM tidak terburu-buru mengeluarkan EUA untuk AstraZeneca.

Semua uji klinis AstraZeneca terbukti aman, begitu juga dengan laporan interimnya. BPOM memperhatikan data-data terkait AstraZeneca, kemudian mengeluarkan izin darurat.

Masyarakat tidak perlu khawatir dengan vaksinasi AstraZeneca. Kejadian pembekuan darah itu tidak lebih sering dari kejadian yang terjadi selama ini.

Pembekuan darah tidak lebih sering dari kejadian yang terjadi selama vaksin belum ada, dan beberapa negara Eropa juga menyatakan hal serupa.

Baca Juga: Jokowi: Sikap Saya Tak Berubah, Tidak Ada Niat Jadi Presiden Tiga Periode

Menurut laporan Reuters, Vaksin mampu melawan varian korona P1 yang sering disebut mutasi Brasil.

Hal tersebut disampaikan berdasarkan keterangan institut biomedis Fiocruz Brasil.***

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Twitter@ProfesorZubairi

Tags

Terkini

Terpopuler