Apakah Sakit Perut Saat Menstruasi Terbilang Normal? Simak Cara Mengatasinya

- 26 Februari 2021, 05:30 WIB
Jika mengalami nyeri saat haid sebaiknya segera periksakan ke dokter.
Jika mengalami nyeri saat haid sebaiknya segera periksakan ke dokter. /pixabay.com/orzalaga

WARTA LOMBOK – Sakit perut bagian bawah sebelum atau awal periode menstruasi disebut sebagai Dismenore. Dismenore adalah istilah medis untuk nyeri saat haid (menstruasi) atau kram menstruasi.

Jika Anda mengalami menstruasi yang menyakitkan, Anda mungkin mengalami nyeri di perut, perasaan tertekan di perut, nyeri di pinggul, punggung bawah, dan paha bagian dalam.

Jika Anda mengalami kram atau kram menstruasi yang parah atau tidak biasa yang berlangsung selama lebih dari dua atau tiga hari, hubungi penyedia layanan kesehatan.

Baca Juga: Tidur Sangat Penting dan Dibutuhkan, Namun Kenali Juga Gangguan pada Tidur

Kram menstruasi primer dan sekunder dapat diobati, jadi penting untuk memeriksakan diri.

Pemeriksaan akan diawali dengan meminta penjelasan gejala dan siklus menstruasi. Penyedia layanan kesehatan juga akan melakukan pemeriksaan panggul.

Selama pemeriksaan akan dimasukkan alat yang bisa melihat ke dalam vagina yaitu spekulum.

Penyedia layanan dapat memeriksa vagina, leher rahim, dan rahim Anda. Dokter akan merasakan adanya benjolan atau perubahan atau mungkin mengambil sedikit sampel cairan vagina untuk diuji.

Jika Anda menderita Dismenore sekunder, mungkin diperlukan tes tambahan, seperti ultrasound atau laparoskopi.

Baca Juga: Tidur Setelah Sahur Dapat Mengundang Berbagai Jenis Penyakit, Salah Satunya Stroke

Baca Juga: Kesalahan Seputar Ibadah Jumat yang Sering Dilakukan

Jika tes tersebut menunjukkan masalah medis, penyedia layanan kesehatan akan mendiskusikan perawatannya.

Dikutip wartalombok.com dari laman Cleveland Clinic pada 26 Februari 2021, berikut ini beberapa hal yang bisa membantu untuk meredakan kram menstruasi ringan:

1. Untuk bantuan terbaik, minum ibuprofen segera setelah pendarahan atau kram dimulai, ibuprofen termasuk dalam golongan obat yang disebut obat antiinflamasi non steroid, dapat mengurangi produksi prostaglandin

2. Letakkan bantal pemanas atau botol air panas di punggung bawah atau perut Anda

3. Beristirahatlah saat dibutuhkan

4. Hindari makanan yang mengandung kafein

Baca Juga: Sebuah Penelitian Ilmiah Mengungkapkan Pengaruh Al Quran Terhadap Organ Tubuh

Baca Juga: Rizky Febian Ungkapkan Perasaannya, Anya Geraldine : Itu Juga Yang Aku Rasakan

5. Hindari merokok dan minum alkohol

6. Pijat punggung bawah dan perut Anda.

Jika langkah-langkah tersebut tidak menghilangkan rasa sakit, penyedia layanan kesehatan dapat memberi Anda obat.

Penyedia layanan kesehatan juga mungkin menyarankan kontrasepsi oral karena wanita yang menggunakan kontrasepsi oral cenderung mengalami lebih sedikit nyeri haid.

Jika pengujian menunjukkan bahwa anda menderita Dismenore sekunder, penyedia layanan kesehatan akan mendiskusikan perawatan dari kondisi yang menyebabkan rasa sakit.

Baca Juga: Ayus Sabyan Klarifikasi Perselingkuhan, Fiersa Besari: Kalau Terus-Terusan Itu Bukan Khilaf, Tapi Doyan

Baca Juga: Heboh! Nelayan Asal Indonesia Telah Menemukan Bayi Hiu Berwajah Manusia, Beritanya Sampai Tembus Luar Negeri

Wanita yang berolahraga secara teratur seringkali mengalami nyeri haid yang lebih sedikit. Jadikan olahraga sebagai bagian dari rutinitas mingguan untuk membantu mencegah kram.

Adapun metode lain yang berguna untuk mengurangi Dismenore yaitu yoga, pijat, akupuntur, relaksasi, atau latihan pernapasan.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Cleveland Clinic


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah