Network
Selama uji coba 14 hari, peserta diizinkan untuk makan "makanan lain" dan tidak terbatas pada diet tertentu.
Scheer menjelaskan bahwa dia dan rekan-rekannya “berhipotesis bahwa mengonsumsi makanan berenergi tinggi dan tinggi gula seperti cokelat selama periode jangka pendek dua minggu” dapat memengaruhi keseimbangan energi, distribusi berat badan, dan bakteri di usus.
Baca Juga: Kenali Istilah UVA, UVB dan Blue Light pada Skincare
Baca Juga: 5 Manfaat Kopi Hijau Untuk Kesehatan Selain Jadi Menu Diet
Memang, temuan mereka menunjukkan bahwa konsumsi cokelat dapat mengurangi rasa lapar dan keinginan untuk permen dan mengurangi asupan energi.
Selain itu, kadar hormon stres kortisol harian lebih rendah saat makan cokelat di pagi hari.
Kunci dari kandungan cokelat adalah bahan kimia dalam kakao yang disebut flavanol yang diduga meningkatkan oksidasi lemak dan telah dikaitkan dengan penurunan risiko serangan jantung, stroke dan kematian akibat penyakit kardiovaskular.
Oleh karena itu, sebelum Anda bersiap untuk sarapan di pagi hari, jangan lupa untuk mencoba mengonsumsi cokelat sebagai makanan pertama anda.***
