Kemenkes Mengonversi Tempat Tidur di Seluruh Rumah Sakit Guna Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19

- 12 Juli 2021, 18:43 WIB
Salah satu ruang perawatan di RSUI Depok yang menjadi salah satu rujukan pasien Covid-19.
Salah satu ruang perawatan di RSUI Depok yang menjadi salah satu rujukan pasien Covid-19. /kemkes.go.id

WARTA LOMBOK - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan sejumlah upaya dalam menangani lonjakan kasus Covid-19 mulai dari konversi tempat tidur, membangun RS Cadangan Asrama Haji, telemedicine, memastikan ketersediaan oksigen dan obat terapi COVID-19.

Pemerintah telah menyiapkan tempat tidur sebanyak 30% dari keseluruhan tempat tidur di seluruh rumah sakit untuk perawatan COVID-19.

Namun bagi beberapa wilayah, seperti di pulau Jawa, keterpakaian tempat tidur sudah hampir mencapai kapasitas rumah sakit.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Moderna Tiba di Indonesia, Tenaga Kesehatan Menjadi Prioritas

Untuk mengatasinya pemerintah mengonversi tempat tidur, salah satunya dengan mengubah ruang IGD menjadi tempat perawatan pasien COVID-19.

Sementara untuk IGD nya dibangun di luar gedung rumah sakit dengan bekerja sama dengan BNPB.

Tak sampai di situ, pemerintah 'menyulap' Asrama Haji Pondok Gede menjadi RS Cadangan perawatan pasien COVID-19.

Juru Bicara Kemenkes dr. Siti Nadia Tarmizi mengatakan dibuatnya RS Cadangan itu untuk merespon lonjakan kasus aktif COVID-19 di Jakarta yang masih sangat tinggi dan berimbas pada ketersediaan tempat tidur di rumah sakit.

"Terutama untuk daerah-daerah di Provinsi DKI Jakarta, angka Bed Occupancy Rate nya hampir 90%. Maka pemerintah telah mengambil langkah nyata dengan menyiapkan Asrama Haji Pondok Gede sebagai RS Cadangan," katanya.

Pemerintah telah melakukan renovasi kamar, tempat tidur, penyediaan alat kesehatan, maupun fasilitas pendukung medis dan non medis lainnya.

Halaman:

Editor: Herry Iswandi

Sumber: Kementerian Kesehatan RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x