WARTA LOMBOK - Seperti yang kita ketahui, plastik konvensial mengandung banyak aditif, seperti stabilisator, filler, plasticizer, flame retardants dan baru-baru ini adalah antimikroba.
Produk plastik yang berbahan minyak bumi ini tidak dapat terurai secara hayati, artinya tidak terurai menjadi zat alami.
Sebaliknya, mereka terurai menjadi fragmen yang dikenal sebagai mikro dan nanoplastik yang mencemari lingkungan dan mengancam ekosistem alam dan kesehatan manusia.
Baca Juga: Harus Isolasi Mandiri Di Rumah? Jangan Khawatir, Simak Tips Berikut Agar Isolasi Mandiri Tetap Aman
Baca Juga: Ini Perbedaan Toilet Duduk dan Jongkok serta Hubungannya dengan Kesehatan, Mana Lebih Baik?
Sementara aditif ini dapat menghasilkan produk plastik yang lebih diinginkan yang memunginkan penyimpanan dan transpotasi makanan, bahan kimia yang dikandunganya menyebabkan polusi dan meningkatkan resiko gangguan endokrin dan kanker pada manusia.
Berikut tiga jenis plastik yang berbahan dasar minyak bumi yang harus anda hindari:
Lautan dan wilayah pesisir sangat rentan terhadap kerusakan yang disebabkan oleh plastik sekali pakai, seperti yang dicontohkan oleh Great Pacific Garbage Pacth yaitu akumalasi sampah plastik di Samudra Pasifik antara jepang dan Hawaii.
Salah satu contoh plastik yang sekali pakai adalah sedotan, botol minuman, tutup botol dan kantong plastik ini adalah plastik yang paling umum serta tidak lestari dikarenakan tidak bisa didaur ulang dan dibuang dengan sembarangan.
- Plastik dengan BPA
BPA atau Bisphenol-A adalah aditif plasticizer yang digunakan untuk membuat polivii klorida (PVC), bahan yang digunakan kebanayakan dari produk plastik, BPA ini tidak hanya terakumulasi dengan lingkungan tetapi akan berpengruh juga pada kesehatan.