WARTA LOMBOK – Anak adalah anugerah terindah yang selalu didambakan bagi siapa saja.
Anak merupakan harta paling berharga dalam setiap kehidupan setiap orang.
Bagi setiap pasangan yang sudah menikah, anak merupakan impian dan kebahagiaan tiada tara.
Baca Juga: 7 Alasan Mengapa Gula Disebut 'Si Putih yang Mematikan'
Kelahiran seorang bayi bagi pasangan suami istri, merupakan hadiah Tuhan yang harus dijaga dengan sebaik-baiknya.
Oleh karenanya, bayi sebagai generasi baru yang akan melanjutkan garis keturunan orang tuanya harus dipelihara dan dijaga terutama dari sisi makanannya
Dikutip wartalombok.com dari berbagai sumber, berikut 10 makanan yang tidakboleh sembarangan diberikan pada bayi dan anak kecil.
1. Gula
Memberikan makanan yang mengandung gula pada bayi dan anak kecil beresiko terhadap kerusakan gigi.
Baca Juga: Jangan Keliru! Sejumlah 'Kebiasaan Sehat' ini Bisa Berakibat Buruk bagi Anda
Agar gigi bayi dan anak kecil tidak rusak sebaiknya hindarkan mereka dari mengonsumsi gula.
2. Garam
Untuk bayi dan anak kecil, mengonsumsi garam terlalu berlebihan bisa menyebabkan masalah pada ginjalnya.
Sebaiknya saat memasak makanan untuk bayi dan anak kecil, orangtua jangan menambahkan garam ke dalam makanan bayi dan anak kecil.
3. Madu
Sebaiknya orangtua jangan memberikan madu pada bayi dan anak kecil setidaknya sampai mereka berumur 1 tahun.
Terkadang, madu mengandung bakteri yang dapat menghasilkan racun di usus bayi dan bisa menyebabkan gangguan botulisme yang sangat serius.
4. Lemak jenuh
Orangtua juga jangan memberikan makanan pada bayi dan anak kecil yang mengandung lemak tinggi, seperti keripik, biskuit dan kue.
Jika orangtua ingin memberikan makanan jadi pada bayi dan anak kecil, periksa terlebih dahulu kandungan nutrisi pada label makanan agar orangtua bisa memilih makanan yang rendah lemak.
5. Kacang
Kacang tidak boleh diberikan kepada anak di bawah usia 5 tahun, karena anak dapat tersedak.
Orangtua bisa memberi bayi kacang mulai dari usia sekitar 6 bulan, asalkan sudah dihaluskan atau digiling.
6. Keju
Keju dapat menjadi bagian dari makanan sehat dan seimbang untuk bayi dan anak kecil, karena menyediakan kalsium, protein, dan vitamin.
Bayi dapat makan keju penuh lemak yang dipasteurisasi sejak usia 6 bulan. Jenis keju tersebut termasuk keju keras, seperti keju cheddar, keju cottage, dan keju krim.
Orangtua dapat memeriksa label pada keju untuk memastikannya terbuat dari susu pasteurisasi.
Baca Juga: Orang Kaya Baru, Jackie Chan Habiskan Rp18 Miliar dalam Seminggu
7. Telur mentah dan dimasak sebentar
Telur ayam harus dimasak sampai putih dan kuning telurnya padat. Begitu pula sebaiknya telur bebek, angsa atau puyuh juga harus dimasak sampai benar-benar matang.
Hindari telur mentah, seperti pada es krim buatan sendiri, mayones buatan sendiri, atau makanan penutup yang mengandung telur mentah yang tidak dapat pastikan aman atau tidaknya.
8. Minuman beras
Anak-anak di bawah usia 5 tahun tidak boleh mengonsumsi minuman beras sebagai pengganti ASI atau susu formula bayi (atau susu sapi setelah usia 1 tahun) karena mungkin mengandung terlalu banyak arsenik.
Baca Juga: 4 Tips Perawatan Sederhana Agar Kulit Terlihat Bercahaya Bahkan di Musim Hujan
Arsenik ditemukan secara alami di lingkungan dan dapat masuk ke dalam makanan dan air kita.
Nasi cenderung mengandung lebih banyak arsenik daripada biji-bijian lainnya, tetapi ini tidak berarti bayi tidak dapat makan nasi.
9. Kerang mentah
Kerang mentah atau yang dimasak sebentar dapat meningkatkan risiko keracunan makanan, jadi sebaiknya jangan berikan kepada bayi.
Baca Juga: Apakah Tidak Menggunakan Bra Bisa Membuat Payudara Anda Kendur dalam Waktu Singkat?
10. Hiu, ikan todak, dan marlin
Jangan berikan bayi hiu, ikan todak, atau marlin. Jumlah merkuri pada ikan ini dapat mempengaruhi perkembangan sistem saraf bayi.***