Berhenti Vaping dari Kecanduan, Inilah Dampak Kesehatan untuk Tubuh Manusia

- 9 November 2021, 06:35 WIB
Ilustrasi seorang yang sedang  menghisap vaping
Ilustrasi seorang yang sedang menghisap vaping /Pixabay.com/haiberliu

WARTA LOMBOK – Vaping  atau lebih dikenal dengan Vape  adalah salah satu jenis rokok penghantar nikotin elektrik yang mempunyai rasa menarik  dan sangat digemari oleh masyarakat milenial sebagai penganti rokok tembakau.

Vaping atau E-rokok mereka diyakini sebagai alternatif yang lebih aman untuk mengantikan rokok tembakau, tapi malah sebaliknya. Pusat pengendalian dan pencegahan (CDC) telah terhitung hampir 3.000 kasus penyakit paru-paru terkait Vaping .

Penggunaan Vaping bisa mematikan dan  membuat ketagihan, Vaping  dengan Juul sama bahayanya dengan mengkonsumsi 1 bungkus rokok sehari.

Baca Juga: Kampanye Anti Rokok, Muhammadiyah Tetap Perhatikan Nasib Petani Tembakau

Baca Juga: Anti Alkohol dan Rokok, 7 Selebriti Bollywood ini Adopsi Gaya Hidup Sehat Demi Penampilan

Dua bahan utama dalam rokok elektrik propilen glikol dan gliserin nabati menghasilkan bahan kimia saat dipanaskan yang merusak saluran pernapasan.

Pada saat   menghirup cairan Vape (atau jus elektronik) dari kartrid yang terpasang pada perangkat Vaping.  Selain nikotin, cairan itu bisa mengandung lusinan bahan kimia dan perasa lainnya.

Dikutip Warta Lombok dari  The Healthy.com pada tanggal 8 November 2021 kalau sudah terbiasa Vape  anda akan sulit berhenti, sama seperti mencoba berhenti merokok.

Mencoba berhenti dari kebiasaan Vape akan berdampak baik bagi tubuh, tubuh akan mendapatkan kesehatan yang lebih baik.

Halaman:

Editor: Mamiq Alki

Sumber: Healty.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x