Network
WARTA LOMBOK - Dalam menyambut bulan Ramadan, banyak orang yang ingin tetap menjaga rutinitas olahraga meskipun dalam kondisi berpuasa.
Untuk membantu menjaga progres pertambahan otot tanpa terlalu kepayahan saat puasa, ada konsep yang disebut Deloading yang bisa diterapkan.
Deloading adalah mengurangi intensitas latihan dengan mengurangi beban atau jumlah repetisi. Hal ini bertujuan untuk menjaga kekuatan otot namun mengurangi risiko dehidrasi karena aktivitas olahraga.
Baca Juga: Miliarder Angela Chao Tewas, Setelah Terjebak di Dalam Mobil Tesla yang Tenggelam
Studi menunjukkan bahwa dengan mengurangi intensitas latihan hanya sekitar 10% dari biasanya, selama 32 minggu pun, massa otot yang sudah dilatih sebelumnya tidak akan banyak berkurang.
Yang perlu diperhatikan adalah mengendalikan pola makan agar otot lebih tertutup lemak dan menjaga kekuatan tubuh.
Deloading juga membawa efek positif yang disebut Super compensation, di mana otot akan menjadi lebih kuat setelah melewati periode Deloading.
Baca Juga: NTB Berhasil Turunkan Angka Stunting 8,1 Persen Versi Survei Kesehatan Indonesia
Langkah-langkah untuk menerapkan Deloading ini adalah dengan memanfaatkan waktu 3-4 minggu sebelum Ramadan untuk berolahraga semaksimal mungkin.
Kemudian, saat memasuki bulan puasa, intensitas latihan bisa dikurangi sekitar 50-60% dari biasanya selama minimal dua minggu. Setelah itu, bisa diputuskan apakah ingin melanjutkan Deloading atau kembali ke pola latihan biasa.
