Posisi Berjimak dan Tata Krama yang Sehat Dalam Islam, yang Terakhir Paling Dilarang (Bagian 5)

24 Januari 2021, 16:55 WIB
Ilustrasi suami isteri. /pixabay.com/sasint

WARTA LOMBOK – Sebagaimana artikel sebelumnya, kami akan melanjutkan penjelasan tentang judul tersebut pada bagian lima ini.

Di dalam hadits dikatakan ada 3 perkara yg termasuk kelemahan, yaitu: seseorang bertemu dengan orang yang ia senangi kemudian ia berpisah sebelum ia mengetahui nama dan nasabnya.

Seseorang yang saudaranya ingin menghormatinya, kemudian penghormatan itu ditolaknya.

Baca Juga: Sikap Pesimis Ternyata Bisa Mendatangkan Keuntungan, Begini Penjelasannya

Seorang laki laki yg menggauli hamba sahayanya atau isterinya tanpa didahului dengan percakapan, bermesraan dan bersenang senang, kemudian ia langsung mencapai puncak ejakulasinya, sementara hamba sahayanya atau isterinya sendiri belum terpenuhi kebutuhan senggama.

Kemudian Ibnu Yamun berkata:

وَعَكْسُ ذَا يُؤَدّي لِلشِّقَاقِ بَيْنَهُمَا صَاحِ وَلِلفِرَاقِ

"Dan kebalikan (dari tata krama seggama) dapat mendatangkan perselisihan, antara suami isteri dan perceraian, wahai sahabat".

Baca Juga: Indonesia Dilanda 197 Bencana Alam Selama Januari 2021, Didominasi Bencana Hidrometeorologi

Bahwa apabila seorang suami ketika ia senggama dengan isterinya tanpa didahului dengan bermain-main (bercumbu rayu) atau tanpa didahului dengan mencium kepala isteri atau malah sang suami mencium kedua mata isteri, maka hal tersebut dapat menyebabkan percekcokan dan perselisihan serta menyebabkan anak yang terlahir dalam keadaan bodoh dan lemah otaknya.

Hal itu sebagaimana dijelaskan di dalam kitab An­Nashihah.

Dan datang keterangan, bahwa pahala yang besar didapati bagi suami yang seggama dengan isteri dengan niat yang baik dan setelah ia melakukan pemanasan seperti mencium dan bercumbu rayu.

Dari Sayidatina Aisyah Ra, ia berkata, bahwasanya Nabi Muhammaf SAW bersabda:

Baca Juga: Pelaku Penganiayaan WNA Finlandia Ditangkap Polres Lombok Tengah

"Barang siapa memegang tangan isterinya kemudian ia merayunya, maka Allah tetapkan baginya satu kebaikan, dan Allah hapus baginya satu keburukan dan Allah angkat baginya satu drajat. Dan apabila ia memeluk isterinya, maka Allah tetapkan baginya sepuluh kebaikan, dan Allah hapus baginya sepuluh keburukan dan Allah angkat baginya sepuluh drajat. Dan apabila ia mencium isterinya, maka Allah tetapkan baginya dua puluh kebaikan, dan Allah hapus baginya dua puluh keburukan dan Allah angkat baginya dua puluh drajat. Dan apabila ia menjima' istrinya, maka hal tersebut lebih baik baginya daripada dunia beserta isinya."

Dan dari Nabi SAW:

"Barang siapa bercumbu rayu dengan isterinya, maka Allah tetapkan baginya dua puluh kebaikan, dan Allah hapus darinya dua puluh kesalahan. maka apabila ia memegang tangan isterinya, maka Allah tetapkan baginya empat puluh kebaikan, dan Allah hapus darinya empat puluh kesalahan. dan apabila ia menciumnya, maka Allah tetapkan baginya enam puluh kebaikan, dan Allah hapus darinya enam puluh kesalahan. dan apabila ia menjima'nya, maka Allah tetapkan baginya seratus dua puluh kebaikan, dan Allah hapus darinya seratus dua puluh kesalahan. maka apabila ia mandi besar. Maka Allah berseru kepada malaikat malaikatnya: "Lihatlah hambaKu, ia mandi besar karena takut kepadaKu serta ia meyakini bahwa Aku adalah tuhannya, maka saksikanlah oleh kalian bahwasanya Aku telah menghapus dosa dosanya, maka tidaklah air mengalir dari rambut rambutnya, melainkan Allah tetapkan baginya kebaikan."

Berkata Siti Aisyah Ra: "Manakah pahala yang kalian dapati wahai para suami ?'.. Maka Nabi SAW pun tersenyum, dan Beliau bersabda:

مَا مِنْ رَجُلٍ اَخَذَ بِيَدِ زَوْجَتِهِ يُرَاوِدُها الّا كَتَبَ اللهُ لَهُ خَمْسَ حَسَنَاتٍ فان عَانَقَها فَعَشَرَ حَسَنَاتٍ فان قَبَّلَهَا فَعِشْرِينَ حَسَنَاتٍ فَإن أتَاهَا كَانَ خَيرًا مِنَ الدُنْيَا وَمَا فِيْهَا الحديث

Baca Juga: Ide Visioner, Mudir Cendekia NW Aikmel Bermitra Dengan BEC Kampung Inggris Pare Kediri Jatim

"Tidak ada seorang suami pun yg memegang tangan isterinya, kemudian ia merayu isterinya, melainkan Allah tetapkan baginya lima kebaikan. Kemudian apabila ia merangkul isterinya, maka Allah tetapkan baginya sepuluh kebaikan. Kemudian apabila ia mencium isterinya, maka Allah tetapkan baginya dua puluh kebaikan.

Kemudian apabila ia menjima' isterinya, maka hal tersebut lebih baik baginya dari pada dunia beserta isinya.”.***

Editor: ElRia Shd

Sumber: Kitab Qurratul Uyun

Tags

Terkini

Terpopuler