WARTA LOMBOK - Toga adalah sebuah lambang berakhirnya tugas sebagai mahasiswa atau mahasiswi di Perguruan Tinggi.
Toga menjadi salah satu elemen yang harus digunakan oleh mahasiswa atau mahasiswi saat menjalani proses wisuda.
Baju wisuda dan toga dengan warna hitam yang mendominasi, baik itu pada jubah bahkan topi seolah-olah menandakan kelam, suram, bahkan menyeramkan, namun pada dasarnya semua itu memiliki filosofi.
Siapa sangka, sejarah awal adanya toga dan orang yang memiliki gagasan baju wisuda tersebut adalah seorang perempuan yang bernama Fatimah Al-Fihri.
Baca Juga: Dear Pengemban Dakwah, Tepatlah Dalam Mengatur Prioritasmu
Muslimah yang lahir di Qairrawwan, Tunisia pada 800 masehi dan meninggal pada 880 masehi di Fez, Maroko.
Dikutip wartalombok.com dari Channel YouTube Muslimah Media Center pada Kamis, 30 Juni 2022. Fatimah Al-Fihri mendesain topi toga berbentuk kotak dan berwarna hitam.
Fatimah Al-Fihri ingin siapapun yang menggunakannya waktu wisuda, pikirannya selalu ingat akan Baitullah atau Ka'bah yang berbentuk kotak dan berwarna hitam tersebut.
Bentuk Ka'bah yang kotak itulah, yang mengilhami Fatimah Al-Fihri ketika mendesain topi toga yang hingga kini masih dipergunakan para wisudawan atau wisudawati.
Selain itu, Fatimah Al-Fihri sendiri adalah perempuan muslimah yang mendirikan Universitas pertama di dunia, yaitu universitas Al-Qarawiyyin di daerah Fez, Maroko.
Universitas yang berawal dari bangunan masjid tersebut dibangun selama dua tahun yakni pada 859-861 Masehi. Ilmuwan-ilmuwan dunia yang merupakan alumni Universitas tersebut di antaranya: Ibnu 'Arabi, Ibnu Bajjah, Ibnu Khaldun, Abdulloh Al-Ghumari.
Selain ilmuwan muslim di atas, mahasiswa non-muslim bernama Gerber dari Auvergne yang kelak menjadi Paus Silvester II di Vatikan, pernah menjadi mahasiswa di Universitas tersebut.
Sungguh luar biasa peran muslimah di era Khilafah, mereka adalah perempuan tangguh berkesadaran politik Islam tinggi dan mulia.
Baca Juga: Luar Biasa! Berikut Ini 5 Cara Mudah Mengatasi Kulit Kusam yang Perlu Anda Ketahui
Selain Fatimah Al-Fihri tak terhitung lagi sosok-sosok perempuan lain yang berjasa besar dalam perubahan mewujudkan masyarakat Islam dan memelihara eksistensi umat.
Melalui tangan-tangan cerdas ini, umat Islam bisa tampil sebagai entitas masyarakat terbaik atau Khoiru Ummah selama belasan abad. Tampilnya kekuasaan Islam Khilafah yang menebar Rahmat di dua pertiga belahan dunia selama belasan abad itu telah membuktikan prestasi terbaik kaum perempuan.
Selain itu, kaum perempuan juga berhasil menjadi arsitek terbaik bagi lahirnya generasi mumpuni, generasi mujahid dan mujtahid penegak peradaban mulia dengan kemajuan yang luar biasa.
Semoga kisah-kisah inspiratif para perempuan perubahan peradaban terdahulu, bisa dijadikan inspirasi oleh perempuan masa kini. Menjadi perempuan cerdas, dengan pemikiran gemilang serta menjaga eksistensi diri sebagai muslimah sejati, dengan menjaga syariat yang sudah Allah dan Rasulullah tetapkan.
Melalui pemahaman sejarah lahirnya toga ini, semoga mampu menyongsong semangat baru pemula Islam yang wisuda. Menemukan kembali jadi dirinya sebagai pemuda Islam yang siap bergerak menjunjung tinggi nilai-nilai Islam dalam aspek kehidupan.***